Jessie (SELESAI)

Bagian 5 : Di ajak jalan?

Jessie turun dari taksi online. Ia memanggil pak satpam rumahnya untuk segera membuka pagar rumahnya yang menjulang tinggi. Jessie terpekik.

"Pak bukain dong, Jessie kepanasan nih!" pekik Jessie. Tak ada balasan membuat Jessie gemas, dengan cepat ia menelpon pak satpam dan benar ternyata pak satpam lagi ngopi.

"Cepetan bukain ih, Jessie udah keringetan tau gak?!"

"Iya, Non. Ini lagi lari..."

Jessie menutup ponselnya, seketika ia terkejut saat seseorang melempar gulungan kertas padanya. Sebuah motor melintas dan langsung membuang segulung kertas dan tepat mengenainya.

"Heh! Sembarangan lo buang sampah?!" pekik Jessie namun pengendara motor itu melaju begitu cepat sampai Jessie tidak melihatnya begitu jelas.

"Kenapa, Neng Jessie?" tanya ibu-ibu tetangga yang keluar rumah hanya sekedar membuang sampah. Tersadar tadi suaranya menggelegar keras, Jessie tersenyum malu.

"Anu, Bu. Tadi ada orang buang sampah sembarangan, udah gitu ngelemparnya ke aku lagi."

"Nggak tau etika banget ya, Neng." Jessie mengangguk seraya mengambil gulungan kertas tersebut. Saat ia hendak membuangnya, matanya menyipit ketika melihat ada bekas tinta-tinta hitam yang sengaja dituangkan. Tangan Jessie kena, Jessie langsung membuka gulungan kertas tersebut yang membuatnya terkejut karna ada tulisannya, namun ia dikejutkan dengan terbukanya pagar rumah.

"Maaf lama, Non Jessie. Bapak udah lari cepet banget---"

"Nggak apa-apa, Pak!" Jessie langsung masuk ke dalam berlari tanpa memedulikan pak Satpam melongo.

"Aneh si, Non Jessie. Biasanya marah-marah dulu atau enggak ngeluarin jurus rapnya," ujar pak Satpam rumahnya. Pasalnya Jessie emang bawel banget, di tambah dia juga punya jurus ngomong cepat.

Karna Jessie ada urusan dia tidak bisa meladeni pak satpam. Ia membuka pintu kamarnya dan kembali menutupnya, lalu ia mulai melempar tasnya sembarangan dan naik ke atas kasur.

Sudah mulai tenang, Jessie membaca isi tulisan dalam kertas itu.