Bagian 32 : Serba hitam

79.4K 12.3K 12.9K
                                    

Spam komen yaaa

Tiap paragraf!

Semangat guys!!!

•••

Jessie berlari dengan napas terengah mencoba melihat di sekelilingnya, ia tidak menemukan orang yang tadi, jelas lelaki itu tadi berjalan santai, tapi kenapa cepat sekali menghilangnya. Jessie melihat orang tersebut tengah berjalan menuju kelas, tanpa ba-bi-bu Jessie lalu menghampiri lelaki itu dan langsung meninjunya.

"Lo apa-apaan sih?!" Pekik lelaki itu terkejut. Napas Jessie terengah.

"Lo kan cowok yang tadi nabrak gue?"

"Gila lo! Ketemu aja barusan." Lelaki itu memegang sudut bibirnya.

"Pasti lo! Lo yang tadi—hmmpp—" mulut Jessie di bungkam seseorang, dan dia Geladis.

"Maaf ya, Kak. Hm dia lagi ngigau," ucap Geladis seraya menunduk dan langsung menarik Jessie untuk menjauh, lelaki yang barusan kena tonjok Jessie hanya bisa menghela napasnya, jika saja Jessie lelaki, pasti dia sudah membalasnya.

Lain dengan Geladis dan Jessie yang sudah cukup menjauh dari tempat kejadian barusan, Jessie langsung menepis tangan Geladis.

"Ck! Lo mah, gue belum—"

"Lo tuh nuduh sembarangan aja, apalagi sampe salah nonjok orang." Jessie mengernyit.

"Lo tau gue lagi ngejar siapa? Nyari siapa?"

"Enggak, cuma gue heran aja tiba-tiba lo nonjok cowok tadi."

"Gue tuh—" Jessie menatap Geladis dan agak sedikit heran kenapa pas kejadian tadi Geladis bisa muncul secepat itu, dan terlebih kelasnya kan berada di ujung, kenapa Geladis bisa berada di kelas 12?

"Lo kok bisa di kawasan kelas 12?" Tanya Jessie.

"Gue?" Tanya Geladis, Jessie mengangguk.

"Tadi abis ketemu sama kak Rena." Jessie menarik napasnya.

"Oh." Geladis mengangguk.

"Oke deh Geladis bukan janda, betewe ya? Gue lagi pusing banget, sampe rasanya gue pengin nonjokkin semua orang." Geladis menghela napasnya mendengar kalimat Jessie.

"Kenapa? Lo bisa cerita sama gue." Jessie mengangguk.

"Ayo gue ceritain. Di kelas aja," ucap Jessie lalu melangkahkan kakinya terlebih dahulu dari Geladis. Sedangkan Geladis menoleh ke belakang sebentar lalu segera mengejar Jessie.

Lain dengan orang tersebut yang baru saja menerror Jessie, dia menarik sudut bibirnya lalu kembali melangkahkan kakinya sembari bersiul.

***

Sepulang sekolah Geladis memperingati Jessie untuk langsung sampai rumah dan tidak pergi ke mana pun. Jessie mencoba untuk mengangguk meski perasaan berkecamuk. Bisa di bilang orang gila tersebut berada di sekolahnya.

Jessie sialnya di suruh mengambil beberapa dokumen di ruangan musik dan sialnya sendirian.

"Pak, hm saya ada—"

"Oh kamu nggak mau?" Jessie menggeleng pelan.

"Oke pak laksanakan!" Ucap Jessie cepat lalu segera melangkahkan kakinya menuju ruang musik.

Sembari melangkahkan kakinya, Jessie terus mendumal.

"Gue anak musik bukan, nyuruhnya anak muridnya lah, enak aja nyuruh-nyuruh gue, ga liat apa kalo gue sibuk," dan bla-bla-bla, banyak lagi dumalan yang Jessie keluarkan.

Jessie (SELESAI)Where stories live. Discover now