Bagian 36 : Dia menghilang

75.8K 11.6K 7.1K
                                    

Lama nggak? Engga dong wkwk

Semoga suka!

Spam tiap paragraf kuy❤️

••••

Jessie mengerahkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar, sudah hampir 1 minggu terlewatkan dan dia tidak menerima terror apapun. Ada apa ini? Jessie seharusnya senang, jelas ia senang, tapi juga heran dengan apa yang terjadi.

Terakhir itu saat ia mengatakan pada Avi tentang penerror itu, lalu selanjutnya ia tidak mendapatkan terror apapun sampai 7 hari ia lewatkan ini. Apa Avi berhasil menangkap penerror itu? Kalau iya, kenapa lelaki itu tidak memberitahunya?

Jessie menatap sekitar kamarnya lagi, apakah ia harus mengacak-acak kamarnya untuk mengetahui apakah ada penyadap lagi di kamarnya?

Tiba-tiba saja Jessie mendapat pesan dari Avi.

Pacar Ganteng ❤️ :
Paketnya sudah datang?

Jessie terdiam, lalu mengernyitkan dahinya bingung dengan kalimat yang Avi kirim padanya.

Jessie :
Maksudnya, Kak?

Pacar Ganteng ❤️ :
Forget it

Jessie :
Kak kapan aku boleh ke apart lagi? Aku kangennnnn bgt, skligus mau cerita:(

Pacar Ganteng ❤️ :
Nnti aku kabarin ya klo udh di sana, be patient, Sayang.

Jessie merasakan jantungnya berdegup dengan cepat, ia membalas pesan Avi dengan senyum tercetak di bibirnya. Avi bilang dia sedang tidak berada di apartemen karna harus mengurusi banyak urusan di rumahnya. Dan Jessie harus paham dengan itu.

Saat Jessie berniat untuk menelpon Avi, tiba-tiba saja pintunya terketuk membuat jantung Jessie berdetak tidak karuan.

"Si-siapa?"

"Ibu, Non. Boleh masuk?" Jessie menghela napasnya lega, pasalnya ia sudah mengalami trauma oleh ketukan pintu serta hal-hal yang mengerikan di alaminya karna penerror itu.

"Boleh, Bu. Masuk aja—" dan ibu masuk seraya membawa kerdus besar.

"Eh apa itu, Bu?"

"Paket, Non. Tapi nggak ada pengirimnya." Jessie teringat pertanyaan Avi tadi, ia tersenyum sumringah lalu menghampiri Ibu dan mengambil kerdus besar tersebut.

"Thank you, Ibu. Ini dari penggemar Jessie, secara kan ya Jessie ini member blackjack, eh blackpink. Ya gitu deh banyak yang fans," ucapnya bergurau, dan Ibu menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Iya, Non. Mirip Juminten, hehe."

"Ih Ibu, Jennie, Bu," pinta Jessie dan Ibu tertawa, lalu ibu keluar dan Jessie segera menutup pintu rapat-rapat, lalu segera membawa kerdusnya ke atas kasur dengan perasaannya yang antusias tidak karuan.

Apa yang Avi kirim? Sesuatu yang sangat menakjubkan pasti. Dan benar saat membukanya mata Jessie membulat tidak percaya dengan pemberian Avi.

Sebuah dress putih yang sangat disukai Jessie.

"Ya ampun, ini—" mata Jessie berkaca-kaca, ia tidak tahu harus apa lagi, rasanya sangat terharu sekaligus sedih mengingat gaun ini.

Waktu itu Jessie pernah mengatakan pada dirinya sendiri, sungguh demi apapun Jessie sendirian, ia ingin sekali memakai dress pendek itu, tapi ia tidak akan membelinya terkecuali ada seseorang yang membelikannya. Bisa saja ia minta pada Ayahnya, tetapi Jessie berharap yang memberinya adalah orang yang mencintainya, dan Avi yang memberikannya.

Jessie (SELESAI)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant