Bagian 42 : Jessie kabur

68.3K 11.2K 10.4K
                                    

Pertengahan juni terbit
Jangan lupa nabung yaa

Paket bukunya di jamin pas di kantonh kok harganya❤️

Semangat

••••

Jessie menatap jarum detik yang terus berputar, pasalnya Jessie tidak tahu harus apa sekarang, Avi sedang tidur, dan Jessie bingung akan melakukan apa.

Jessie ingin rasanya berlari lalu kembali ke keluarganya, tapi apa semudah pemikirannya saat ini? Dan Jessie juga tidak tahu apa yang akan Avi lakukan padanya jika ia mengingkari janjinya.

Dengan napas berat Jessie menghelanya, ia melangkahkan kakinya menuju kamar Avi, dan pintu tidak sepenuhnya tertutup, maka dari itu Jessie bisa melihat Avi dari luar kamar, lelaki itu dengan tenang terlelap, sebelumnya Avi mengajaknya untuk tidur juga, tapi Jessie menolak dan karna Avi ngantuk berat, jadinya ia memilih tidur.

Jessie lagi-lagi menghela napasnya.

Coba kabur itu semudah yang di pikirkan, udah dari tadi gue kabur, batin Jessie seraya terus menatap Avi. Sampai akhirnya Jessie memilih untuk pergi dari sana dan melihat sekitar ruangan ini yang lumayan banyak ruangan, apartemen yang lumayan besar namun tidak elegan, terlihat dari cat temboknya yang sudah pudar.

Jessie perlahan mencoba membuka pintu menuju balkon, tapi tidak bisa, sepertinya lelaki itu menguncinya dan lagi-lagi Jessie menghela napasnya. Ia hanya bisa menatap langit dari sela-sela pintu.

Dan kini Jessie beralih pada ruangan-ruangan kosong yang seingatnya adalah awal di mana Avi meletakkan setelah Jessie di culik. Jessie mengingat di mana dia mengamuk tidak terima dan melihat kengerian Avi yang teramat sangat mengerikan.

Ada satu ruangan yang tertutup dan Jessie tidak pernah melihat Avi masuk ke dalam sana, tapi Jessie kepo, ia melangkahkan kakinya perlahan menuju pintu tertutup tersebut, dan saat Jessie mencoba membukanya, ternyata di kunci, Jessie kesal sekali rasanya, jika saja dia sudah benar-benar muak, Jessie akan mendobrak pintu ini. Namun Jessie yang sabar dan cantik ini memikirkan cara lain untuk tahu apa isi dalam satu ruangan tersebut.

Jessie mencoba mengingat-ingat jika seseorang meletakkan kunci biasanya di mana, dan saat menuju meja manapun Jessie tidak menemukannya, tetapi ada satu objek yang membuat Jessie penasaran untuk ke sana, tepat di dekat dapur ada gantungan kunci serta satu kunci, entah itu kunci apa yang jelas Jessie langsung mengambilnya.

"Ini kunci keluar atau kunci pintu tadi ya?" Gumam Jessie lalu melangkahkan kakinya menuju ruangan, sebelum benar-benar akan mencoba membuka pintu ruangan misterius itu, Jessie harus memastikan bahwa Avi benar-benar terlelap dengan cara berdiri di dekat Avi seraya melambaikan kedua tangannya, dan Avi benar-benar terlelap. Jessie menghela napasnya lalu segera berlari menuju Pintu tersebut.

Tanpa basa-basi Jessie langsung memasukkan kuncinya dan demi apapun Jessie tidak percaya bahwa saat ia mencobanya sekali langsung terbuka. Entahlah sepertinya isinya tidak terlalu penting, soalnya kuncinya saja di biarkan menggantung begitu saja tanpa niatan di simpan di tempat rahasia.

Dengan rasa penasaran Jessie membukanya dan betapa terkejutnya Jessie saat melihat isi dalamnya.

****

"Ma, Mama makan ya?" Pinta Albar, Asya menghela napasnya.

"Nggak, Bang."

"Mah, kalo mama sakit gimana?"

"Terus kamu nyuruh Mama makan tanpa mikirin sekarang Jessie udah makan apa belum?" Albar menghela napasnya.

"Bukan begitu, Ma."

Jessie (SELESAI)Where stories live. Discover now