Bagian 12 : Bolos

114K 14.9K 3.2K
                                    

Jessie tersenyum senang setelah di antar Avi sampai rumah ia langsung mandi dan lain sebagainya, hari ini Avi benar-benar mengajaknya berkencan. Lelaki yang Jessie kira menyeramkan ternyata sangat manis, terbukti saat Avi mampu membuatnya tersenyum selama perjalanan.

"Kak Avi itu misterius..." gumam Jessie seraya memainkan rambutnya membayangi wajah Avi.

"Bahkan sampai saat ini, dia benar-benar misterius." Jessie mulai melepaskan tangannya yang melintir rambutnya sendiri, kini ia duduk di pinggir kasur.

"Mulai saat ini gue nggak akan sembunyi-sembunyi buat suka sama kak Avi. Gue bakal kasih tau semua orang bahwa Avi itu milik gue, iya cuma punya gue." Jessie tersenyum lebar.

"Biarin semua orang tau..." setelahnya ia mengubah raut mukanya.

"Eh tapi Papa jangan sampai tahu, Deng. Bisa-bisa gue di babat," ujarnya baru teringat Fano, wajah datar ayahnya yang sangat mengerikan. Jessie bergidik ngeri membayangkan jika Fano tahu hubungannya dengan Avi.

"Gue punya bokap ganteng tapi galak gimana ya."

***

Kini kedua orangtua Jessie sudah pulang, dan Jessie mau tidak mau harus kembali backstreet di belakang Fano dan Asya. Sebenarnya sungguh tidak enak, tapi bagaimana lagi? Kini ia sudah berangkat menuju sekolah, dan Jessie meminta supirnya untuk berhenti.

"Kenapa, Non?" tanya pak Setno.

"Jessie mau bareng pacar Jessie. Pak Setno jangan kasih tau Papa lho, ntar Jessie marah sama pak Setno!" omel Jessie, pak Setno gelagapan.

"Anu, Non. Nanti kalo ketahuan, pak Setno juga bisa kena marah sama Papa, Non Jessie."

"Kan ntar Jessie bela, pak Setno gausah takut. Yang penting sekarang biarin Jessie hepi oke?" pak Setno mau tidak mau mengangguk. Akhirnya Jessie keluar mobil, tak lama pak Setno pergi, dan tak lama motor seseorang berhenti di depannya. Dan dia Avi.

"Kak Avi!!!" panggil Jessie senang.

"Hm, Jessie." Jessie mengangguk antusias.

"Iya, apa pacarku?"

"Aku hari ini nggak bisa anter kamu." Jessie mengubah rautnya seketika menjadi datar.

"Ada urusan yang harus aku selesein. Kamu...nggak apa-apa kan?" Jessie mencoba menerka-nerka, lalu ia tersenyum.

"Masalah apa? Jessie nggak boleh tau?" tanya Jessie dengan senyuman yang membuat Avi senang melihatnya.

"Kamu...nggak ngerti."

"Ya udah ajak aku ya, Kak. Buat nemenin Kakak!"

"Nggak bisa."

"Please, Kak!!!"

"Kamu harus sekolah, Jessie."

"Kak Avi!" pinta Jessie dengan wajah melas, Avi menelan salivanya lalu mau tidak mau ia mengangguk pasrah.

"Ya udah, ayo naik." Jessie tidak menduga Avi mengiyakan permintaannya lalu dengan semangat Jessie naik ke atas motor dan segera memeluk Avi erat-erat. Tanpa Jessie ketahui, Avi tersenyum.

Lelaki itu mengendarai motornya, dan yang membuat Jessie bingung karna Avi membawanya kerumah besar. Entah rumah siapa.

"Kak Avi, ini rumah siapa?" tanya Jessie lalu turun dari motor.

Jessie (SELESAI)Where stories live. Discover now