Bagian 16 : Jessie salting

107K 13.9K 5.5K
                                    

Jangan lupa komen tiap paragraf yaa☺️

Jangan lupa komen tiap paragraf yaa☺️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jessie menghela napasnya, waktu sudah menunjukkan pukul 15

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jessie menghela napasnya, waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 wib, dan tepat sekali bel berbunyi membuat Jessie tersenyum puas. Guru pun menyelesaikan pembelajaran di jam akhir ini, dan yah Jessie berniat untuk mengirimi Avi pesan.

Pacar Ganteng :
Kmu di mna kak? Inget aku?

Saat itu juga Geladis memegang pundaknya membuat Jessie refleks menoleh.

"Mau pulang, Nggak?" tanya Geladis. Jessie terdiam sejenak lalu berakhir menggeleng.

"Gue ada misi, lo duluan aja." Geladis menghela napasnya panjang mendengar misi yang akan dilakukan Jessie, misi konyol yang akan dilakukan temannya.

"Jangan macem-macem. Gue laporin lo sama Papa Fano!" Jessie melotot.

"Ehhh, gila lo ya ngancemnya sampai buat bulu kuduk gue berdiri," ungkapnya seraya mengelus tangannya sendiri karna merinding, bisa dikatakan sebaik dan semanis apapun Fano, kalau sampai ia ketahuan bermain di belakangnya, bisa habis dirinya.

"Keep yourself safe, Ok? Gue gamau ada kabar gaenak tentang lo yang aneh-aneh." Jessie tersenyum manis lalu memeluk Geladis.

"Iyaa-iyaa. Lo duluan sana," usir Jessie. Geladis mengangguk malas lalu pergi meninggalkan Jessie sendiri.

Sedangkan Jessie setelah membereskan segala macam barang miliknya ia langsung bergegas untuk mencari tahu Avi, tidak bukan itu sih intinya. Ia hanya ingin bertemu dengan lelaki itu, saat mengecek pesan pun Avi tak kunjung membalasnya.

Saat perjalanan menuju kelas Avi, Jessie terdiam sejenak saat melihat kelas Avi sudah kosong, astaga secepat itu kah orang-orang bergegas pulang ke rumah? Jessie menghela napasnya lalu melangkahkan kakinya santai keluar sekolah. Dia melihat Ares terburu-buru mengemudikan mobilnya dan mengebut secepat kilat.

Entah ada masalah apa yang jelas Jessie heran saja bagaimana Ares bisa seserius itu, mungkin masalahnya cukup serius maka dari itu Ares tidak sempat untuk berbasa-basi pada orang. Kini Jessie bingung harus kemana, ia teringat rumah orangtua Avi yang berada tak jauh dari sekolahnya. Ah, lumayan jauh jika berjalan, maka dari itu Jessie memesan taksi online.

Jessie (SELESAI)Where stories live. Discover now