Bagian 15 : Memulai masalah

111K 13.3K 1.9K
                                    

Jessie menatap mobil yang sudah menjemputnya, senyumnya mengembang lalu segera keluar pagar rumahnya, sekarang sudah pukul setengah tujuh pagi, dan Geladis sudah menjemputnya. Saat kaca mobil di turunkan Jessie menyengir lebar menampilkan gigi putihnya dengan mata menyipit.

"Ngapain lo nyengir-nyengir? Bukannya masuk?" tanya Geladis dengan wajah tidak bersahabat. Jessie akhirnya menutup mulutnya, cukup pegal juga sih karna nyengirnya terlalu bersemangat.

"Sawatdii kha!"

"Mulai sinting nih," gumam Geladis saat Jessie mulai kekurangan obatnya. Lihat saja sekarang ia tengah apa, tersenyum lalu akhirnya merentangkan kedua tangannya.

"JESSIE RAULE GIBADESTA SIAP BERANGKAT KE SEKOLAH!"

"Buat apa?"

"Ketemu Avi!" Geladis memutar bola matanya malas.

"Niat lo aja udah belok, gak bakal masuk semua pelajaran nanti." Jessie mengubah rautnya.

"Eh? Emang ya?"

"Iya, soalnya niat lo ke sekolah aja bukan buat belajar." refleks Jessie menegakkan badannya lalu menyeka keringatnya yang padahal ia tidak berkeringat.

"Oke, kita ralat ya guys. Jadi Jessie berniat ke sekolah untuk belajar, bonusnya bisa ketemu Avi! Hoyeeh."

"Lo tau lama nggak?" mendengar itu Jessie menyengir kembali lalu segera masuk ke dalam mobil. Saat di dalam mobil bukannya diam, Jessie malah menyodorkan ponselnya pada Geladis membuat Geladis refleks menerimanya, hanya saja wajahnya jelas kebingungan.

"Apa-apaan dah?" tanya Geladis.

"Pegangin. Gue mau main tik-tok," ujar Jessie membuat Geladis melotot.

"Jes, gue banting nih hape lo ya?!"

"Banting gue aduin sama tante, mama, mami, bunda, ibu Shakira. Hahaha!"

"Emang bangsat," umpat Geladis kesal lalu dengan tidak tahu dirinya Jessie mulai goyang-goyang mengikuti musik yang berputar. Kalau tidak salah judulnya siapa yang salah siapa yang benar, entahlah lagu apa itu, Geladis menghela napasnya.

Sabar, Dis. Sabar....

***

Sesampainya di sekolah Jessie dan Geladis berjalan menuju kelas, Geladis masih menampilkan wajah datar tanpa ekspresi seperti biasanya, tidak dengan Jessie yang memang anaknya tidak bisa diam terus bersuara di tambah setiap orang yang dilewatinya di sapa olehnya.

"Sokap lo!" Jessie refleks menoleh.

"Hah? Enggak dong, Geladis dah Janda. Gue itu humble, kayak lagunya kendrick lammar. Ya gimana ya, Jennie blackpink juga humble kok," jelas Jessie membuat Geladis dengan cepat berlari meninggalkan Jessie. Jessie hendak berlari namun tali sepatunya yang satunya tidak terikat membuat kaki satunya tanpa sengaja menginjak dan mengakibatkan dirinya jatuh dan parahnya bibirnya nyium aspal.

"Kyaaaa," pekik Jessie merasakan sakit sekali di dengkulnya, sudah di pastikan pasti tergores dan yang membuat Jessie panik saat ia merasakan rasa tidak enak, seperti rasa darah di mulutnya, saat mengelap bibir bawahnya, benar, berdarah sebab tadi bibirnya langsung bertemu aspal.

"Lo kenapa?" Jessie mendongak, pikirnya tadi Avi, ternyata Ares, kakak kelasnya.

"Jatoh," jawab Jessie lesu.

"Gimana sih lo? Ayo gue anter ke UKS, ada-ada aja sih." Saat Ares hendak merangkulnya, Jessie segera mundur saat pas sekali matanya bertemu dengan mata Avi.

Jessie (SELESAI)Where stories live. Discover now