Bagian 43 : Pesta pagi

65.7K 11.2K 9.6K
                                    

Kembali lagi sama aku!!!

Ayo absen kalian dri daerah mana???

Siap melanjutkan kisah Jessie?! Jangan lupa komen tiap pragraf yaaa

Kuy💗💗💗 happy reading❤️❤️❤️

Typo tandai ya

••••

Jessie melangkahkan kakinya menuju kamar yang sudah di sediakan Avi, Jessie tidak tidur bersama Avi, karna dia takut lelaki itu melakukan hal tidak di inginkan, baru saja Jessie ingin menarik selimut, pintu di ketuk membuat aktivitasnya terhenti, ia menatap pintu.

"Jessie?" Panggil Avi dari balik dinding, Jessie menelan salivanya.

"Kenapa?"

"Boleh aku masuk?" Jessie mengernyit lalu menjawab meski sebenarnya ia takut.

"Boleh." Dan Avi membuka pintunya lalu membawakan segelas teh seraya tersenyum.

"Aku bawa ini," ucap Avi riang, "teh hangat," jelasnya membuat Jessie sedikit menarik senyumnya lalu mengangguk.

Avi segera melangkahkan kakinya menuju nakas lalu meletakkan gelas tersebut di sana. Tak lama Avi berdiri tegap dan menatap Jessie.

"Aku balik ke kamar ya," pamitnya, Jessie lalu bersuara.

"Lo kenapa suka banget sama gue?" Tanya Jessie akhirnya membuat senyum Avi luntur, lelaki itu menatap Jessie dengan tatapan yang Jessie sendiri tidak bisa mendeskripsikannya.

"Harus ada alasannya ya?" Tanya Avi dengan suara pelan, Jessie perlahan tersadar lalu menghela napasnya.

"Kenapa? Gabisa jawab?"

"Iya," jawab Avi membuat Jessie kesal.

"Ya udah."

"Aku gabisa jawab karna aku gatau kenapa bisa suka sama kamu, Jessie. Aku sama sekali nggak liat kamu dari fisik, aku juga gak liat dari sikap dan kepintaran, aku cinta kamu dari hati," ucap Avi.

"Karna kalo aku cinta kamu dari sesuatu, jika sesuatu itu rusak pasti cinta aku juga akan rusak, dan hilang. Tapi aku cinta kamu karna kamu, kamu Jessie, dan kamu di ciptakan Tuhan buat aku,"

"Awalnya aku gapercaya kalo cinta itu ada, kalo aku bakal di cintai seseorang, tapi sekarang kamu buktiin itu, dan aku menemukannya meski perjalanannya sulit," dan kini hati Jessie sakit mendengarnya.

"Kalo kamu sakit, nangis, menderita, aku juga ngerasain," ucap Avi, Jessie menelan salivanya.

"Lo kan cowok, niat lo nyulik gue juga pasti karna pengin macem-macem kan?" Tanya Jessie to the point dengan apa yang lagi di pikirkan olehnya.

"Aku tulus sama kamu, Jessie. Kita belum ada ikatan rumah tangga, aku paham, aku nggak akan nyentuh kamu sebelum waktunya tiba." Avi mendekat lalu mengelus puncak kepala Jessie.

"Selamat tidur," ucap Avi lalu lelaki itu pergi dan menutup pintu kamar Jessie rapat-rapat, demi apapun hati Jessie tersentuh mendengarnya. Apa masih ada lelaki seperti itu di dunia? Kesempatannya sangat besar untuk merusak Jessie saat ini, terlebih Avi menculiknya dan tinggal satu atap.

Tapi kalimat yang lelaki itu keluarkan di luar dugaan Jessie, Jessie tanpa terasa merasakan air matanya mengalir.

Gue gak boleh lemah, gue gak boleh luluh. Gue harus pergi dari sini...gak ada cinta tulus antara gue sama Avi, bener-bener nggak ada sama sekali. Avi itu gila, batin Jessie seraya menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Lain dengan Avi, dia merasa sangat tidak berguna karna harus membuat Jessie seperti ini, Avi melangkahkan kakinya menuju kamarnya, ia melihat noda darah di lantai, Avi menghela napasnya pelan lalu segera mengelapnya dengan tisu.

Jessie (SELESAI)Where stories live. Discover now