Bagian 23 : Takut

99.5K 14K 10.7K
                                    

Hampir aja lumutan, apa udah? Spam next 10k komen bru di lanjut lgi ya haha. Author mau ngetes masi ada ga yg nungguin😗

Love uuuu

Sepulang sekolah Jessie langsung merebahkan tubuhnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sepulang sekolah Jessie langsung merebahkan tubuhnya. Entahlah ia merasa sangat bingung dan serba salah, di samping Avi adalah pacarnya, dan Liam yang dekat dengan ayahnya. Jessie mau netral tapi Avi melarangnya untuk bersama dengan Liam, demi apapun kepala Jessie mumet rasanya, ia berdiri seraya melepas dari yang terasa mencekik lehernya.

Dan kalau ia sudah pusing, rasanya ia harus melakukan aktivitas abnormal. Jessie mulai menyalakan musik tak lama lagu GOOBA - 6ix9ine menggema di kamarnya. Jessie juga sudah menutup jendela kamarnya membuat seisi kamarnya gelap, dan tumblr lamp pun sudah kerlap-kerlip di kamarnya. Layaknya orang dugem, Jessie mulai loncat-loncat tidak jelas.

Asya sedang tidak ada di rumah begitu pun Fano, ya Jessie berani membesarkan volumenya.

"AHA AHA AHA...." pekik Jessie di part menuju akhir lagu.

"Non, Non jessie!" panggil ibu membuat Jessie mau tidak mau mempause musiknya terlebih dahulu.

"Apa, Bu???"

"Ada paket," ujar Ibu membuat Jessie refleks menghampiri ibu.

"Lah Jessie belum belanja online, tapi ya gapapa sini, Bu. Maklum lah ya Jessie kan mirip Jennie jadi banyak penggemar," ucap Jessie dan Ibu hanya menggeleng saja seraya menyodorkan kotak yang terbungkus rapih. Sepeninggalan ibu Jessie kembali menutup pintunya lalu melangkahkan kakinya menuju kasur.

Ia segera membuka paket tersebut.

"Ya beginilah nasib jadi Jennie, banyak fans," gumamnya seraya terus membuka kotak tersebut sampai akhirnya pergerakannya perlahan terhenti. Perlahan Jessie menutup mulutnya karna terkejut apa isi dalam paket tersebut.

Sebuah foto berlumuran noda merah, dan itu foto Ares. Saat Jessie menciumnya baunya sangat tidak asing, sudah pasti ini darah. Tangan Jessie gemetaran, namun ia masih berusaha tenang dan mengambil foto satunya lagi, mata Jessie membulat.

"Bang Liam?" namun foto Liam tidak ada noda sama sekali, tapi apa maksudnya ini? Dan siapa yang mengirim?

"Ke-kenapa kirim ke Jessie?" gumam Jessie lalu matanya menangkap kertas putih yang sudah ada tulisan tangan seseorang. Dengan cepat Jessie mengambilnya.

Let's start the game, Baby. think hard who is behind all this.

I see u rn.

Kertas tersebut mulai terlepas dari tangannya, dan baru kali ini Jessie benar-benar merasa ada orang yang membayanginya, meski dirinya tidak melihat tetapi Jessie yakin orang itu sedang mengintainya sekarang.

Suara dering ponselnya mengejutkan Jessie, dengan cepat Jessie melihat ponselnya dan sudah ada nama Avi Ganteng tertera di layar. Dengan cepat Jessie menggeser tombol hijau untuk mengangkat telpon dari Avi.

Jessie (SELESAI)Where stories live. Discover now