Bagian 37 : kejutan

75.6K 11.7K 15.1K
                                    

Hai rindu gak? Semangat yaa

Btw jangan lupa komen tiap paragraf:)

Love u guys!

Ada kejutan lagi! Semangat baca sampai akhir:)

•••

Refleks bapak tidak melanjutkan jalan, Jessie panas dingin begitu pun pak supir, keduanya terdiam.

"Pak, jangan keluar ya—"

Tiba-tiba saja kaca mobil di ketuk oleh orang gila itu membuat Jessie merasakan jantungnya berdetak tidak karuan, begitu pun pak supir, Jessie bisa merasakan napasnya tidak teratur karna sangking takutnya.

"Keluar atau saya pecahkan kacanya?" Suara itu terdengar dari luar membuat pak supir menatap Jessie.

"Non, coba telpon polisi ya, atau enggak pas bapak kenapa-kenapa, non langsung lari," ucap bapak membuat air mata yang Jessie tahan langsung tumpah.

"Pak, jangan, Pak. Jessie mohon—"

Ketukan di kaca semakin membabi buta oleh orang tersebut membuat pak supir dengan cepat keluar dan berhadapan langsung dengan penerrornya selama ini. Jessie melihat dari luar pak supir seperti mengajak bicara, namun tiba-tiba saja mulut pak supir di bekap membuat mata Jessie melotot melihatnya.

Dengan cepat Jessie keluar dari mobil dan berlari secepatnya menjauh dari sana, namun karna sedang tidak stabil dengan dirinya Jessie terjatuh, dan ia merasakan lututnya tergores aspal.

Jessie merasakan perih luar biasa. Sedangkan penerror tersebut tersenyum melihat Jessie melarikan diri lalu segera menjatuhkan bapak supir yang sudah tidak sadarkan diri, lalu dengan cepat lelaki berpakaian serba hitam itu berlari menuju Jessie dan menangkapnya.

"Lepass! Tolong-tolong!" Dan lelaki itu membekap mulut Jessie lalu menggendong Jessie sampai akhirnya Jessie di masukkan ke dalam mobil. Jessie menangis karna tidak tahu harus melakukan apa, rasanya keberaniannya juga menciut ketika melihat si lelaki itu membawa pak supir masuk juga di pintu belakang dengan keadaan tidak sadarkan diri.

Dan yang membuat jantung Jessie berdetak tidak karuan saat lelaki itu masuk ke dalam mobil menggantikan pak supir. Jessie memojokkan dirinya seraya menahan tangisnya, meski takut, Jessie masih menatap lelaki itu.

"Hai, Jessie," panggil lelaki itu, suara yang sudah tidak lama di dengarnya akhirnya keluar lagi, penerror malam yang sangat mengerikan.

"Lo mau apa?" Tanya Jessie dengan suara bergetar, hal tersebut membuat lelaki itu tersenyum di balik maskernya.

"Kenapa?" Tanya balik lelaki itu membuat Jessie menelan salivanya, tak lama Jessie menangis.

"Lo pembunuh....hiks," ucap Jessie seraya menutup wajahnya membuat sebelah alis lelaki itu terangkat.

"Saya bunuh siapa?" Tanyanya.

Jessie menggeleng keras seraya mengusap air matanya yang jatuh beberapa kali.

"Supir kamu baik-baik aja, kan saya cuma bilang mau gantiin bukan bunuh," jelasnya membuat Jessie merasa aneh dengan orang di sampingnya ini, sebenarnya apa mau lelaki itu? Apa dia tidak ada kerjaan lain selain mengganggu kehidupannya?

"Lo tuh siapa sih? Ma-mau lo apa? Kenapa lo ganggu gue terus, hiks."

"I just wanna play a game, like this. Are u scared?" Jessie menatap mata itu, dan mencoba untuk melihat jelas agar bisa tahu siapa orang tersebut.

Jessie terdiam seraya terus menatap lelaki itu, takutnya tiba-tiba ia di tikam karna melamun.

Mata lelaki itu jatuh pada paha Jessie yang terlihat sangat menggodanya. Tersadar akan sesuatu, Jessie menarik dressnya sampai lutut, berusaha menutupnya.

Jessie (SELESAI)Where stories live. Discover now