Bagian 14 : Tentang Avi

122K 15K 5.3K
                                    

Jangan lupa nabung buat novel Jessie yaa, info more ig :Sab_febriann

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa nabung buat novel Jessie yaa, info more ig :
Sab_febriann

....

"Mbak punya rahasia nggak?" tanya Jessie, Kajen menatap Jessie seraya menelan salivanya saat Jessie melontarkan pertanyaan tersebut.

"Hmm kenapa emangnya?"

"Wajar nggak sih kita sembunyiin sesuatu gitu?" Kajen sedikit curiga dengan pertanyaan Jessie.

"Kamu punya rahasia?" tanya Kajen, Jessie tersenyum manis.

"Ada mbak, tapi mbak gaboleh tau."

"Namanya juga rahasia."

"Iya juga ya." Kajen membuang mukanya dan menatap langit-langit kamar Jessie seraya membaringkan tubuhnya.

"Nggak semuanya orang harus tau apa yang kita alami, Jes. Kayak aku saat ini, ada sisi gelap aku yang kamu gatau dan gak akan pernah aku kasih tau." Jessie mendengarkan Kajen bercerita.

"Sakit kalau di ingat apalagi di bahas."

"Mbak punya rahasia ya."

"Pasti. Setiap orang pasti punya rahasia hanya dirinya dan Tuhan yang tahu." Jessie ikut menatap langit-langit.

"Gak mesti orang harus tau masalah yang kita alami. Tapi kalo kamu punya orang kepercayaan, kamu bisa ungkapin semuanya, setidaknya meringankan sedikit beban pikiranmu."

"Mbak percaya cinta mati?"

"Percaya."

Jessie tersenyum, dalam hatinya ia juga berkata demikian. Ia percaya dengan itu.

"Yang dimaksud cinta mati adalah cinta sampai mati." Jessie tersenyum manis.

"Ketika manusia meninggal cinta itu masih abadi."

Senyum keduanya melebar, lain dengan seseorang yang mendengarkan segala percakapan yang Jessie dan Kajen bahas.

"Jadi...itu definisi cinta mati menurut kamu?" gumam lelaki tersebut lalu tersenyum.

***

Waktu sudah menunjukkan pukul 7, Jessie sudah berada di Cafe yang ia beritahu pada Avi sebagai tempat bertemu keduanya. Hampir 15 menit Jessie menunggu, Jessie sebenarnya bisa saja menunggu sampai berjam-jam, hanya saja untuk kali ini ia ingin menyadarkan Avi.

Saat Jessie hendak bangkit, seseorang menepuk pundaknya, dan ketika ia menoleh cowok dengan setelan santai menatapnya datar. Jessie menelan salivanya, jujur Avi terlihat ganteng banget malam ini.

Jessie akhirnya memutuskan duduk.

"Kamu lama," ujar Jessie tanpa menatap Avi. Avi duduk lalu tersenyum tipis.

Jessie (SELESAI)Where stories live. Discover now