Bagian 29 : Dia siapa?

76.6K 11.5K 3.3K
                                    

Jessie membuka matanya, kepalanya pening, ia menatap sekitar kamar berusaha untuk melihat cahaya yang masuk menembus jendela kamarnya. Dan ia baru tersadar bahwa sekarang sudah pagi.

Seraya mengingat-ingat, akhirnya Jessie menyadari sesuatu hal yang terjadi malam itu. Jessie menyadari suara lelaki berat yang memeluknya dari belakang.

Refleks Jessie meraba keseluruh tubuhnya, apakah ia sudah di perlakukan tidak baik dengan orang itu.

Setelah menyadari bahwa Jessie terbangun, seseorang itu langsung membekap mulutnya dengan sapu tangan yang sudah di beri obat bius.

Jessie kesal sendiri, saat melihat ke kaca, tidak ada hal yang aneh dari tubuhnya yang berubah.

Siapa orang itu? Apa gue lapor ke Papa? Batin Jessie lalu melihat jendela kamarnya yang tertutup sedikit.

"Jendela kamar?" Iya, Jessie baru menyadari bahwa orang tersebut masuk lewat jendela kamarnya.

Kenapa ia hidup semengerikan ini? Tidak terasa air mata Jessie menggenang di pelupuk matanya.

***

Hari ini Jessie memutuskan untuk main ke apartemen Avi, Avi menyambutnya dengan gembira karna Jessie datang tanpa di suruh olehnya.

"Kamu cantik banget," ucap Avi seraya tersenyum lebar. Jessie ikut tersenyum lalu duduk di sofa. Dan terkejutnya karna Avi langsung memeluknya.

"Aku cinta kamu," ucap Avi serak karna suaranya membisik telinganya. Jessie membalas pelukan Avi.

"Kak, suasana hati Jessie lagi ga enak," ucapnya. Sebenarnya niatnya kesini untuk menghilangkan pikiran mengerikan itu, karna ia tidak berani berkata jujur kepada kedua orangtuanya, Jessie datang ke Avi untuk meminta Avi agar menghiburnya meskipun Jessie tidak akan memberitahu apa yang terjadi semalam.

"Kenapa, Sayang?"

"Gatau, Jessie lagi badmood sendiri, makanya Jessie dateng ke kakak," jelasnya membuat senyum Avi mengembang.

Avi melepaskan pelukannya lalu mengelus puncak kepala Jessie.

"Kenapa badmood?"

"Itu dia aku gatau," jawab Jessie seraya memanyunkan bibirnya. Lalu Avi mencubit pipi Jessie gemas.

"Mau masak nggak? Kita buat makanan biar kamu nggak bad mood yuk," ajak Avi, Jessie tersenyum lalu menerima uluran tangan Avi.

Dan keduanya memulai aktivitas agar bad mood Jessie hilang, sebenarnya Jessie ingin menceritakan keluh kesahnya pada Avi, tetapi Jessie takut menambah beban pikiran lelaki itu.

Avi juga terlihat pucat, sepertinya lelaki ini belum pulih betul, namun ia tetap mencoba menghiburnya. Bisa dijelaskan sedikit Jessie tidak bisa memasak, sama sekali mencoba untuk memasak sesuatu pasti berantakan hasilnya.

Dan kai ini Avi membimbingnya. Dengan pandai lelaki itu menginstruksi Jessie untuk melakukan ini dan itu sampai akhirnya jadinya makanan yang di buat Jessie.

"Yeay jadi!" Pekik Jessie lalu saat mencobanya ia tersenyum senang.

"Enak banget, Kak! Gila kamu jago masak sih!"

"Aku cuma ngasih tau resepnya aja, ini masakan kamu, Jes." Senyum Jessie merekah.

"Btw, ini makanan apa namanya?" Tanya Avi seraya menaikkan sebelah alisnya, Jessie menimang-nimang sejenak.

"Makaroni lah bahannya," jawabnya seraya menyengir kuda. Avi menggeleng.

"Makaroni schotel namanya." Jessie mengangguk-angguk.

Jessie (SELESAI)Where stories live. Discover now