Bagian 28 : lelaki misterius

86.2K 12.6K 6K
                                    

Satu hal yang harus kamu ketahui, kamu cuma punya aku.

____
Avior


Jessie menatap Liam yang sepertinya sudah lebih sehatan, dan hari ini adalah hari Liam untuk keluar dari rumah sakit, meski tangannya masih pakai gips, Liam tetap akan pulang.

"Bang, abis ini pastiin abang di rumah aja dulu ya, Bang. Gaboleh ke mana-mana," ucap Jessie dengan tas berisikan baju Liam di tangannya. Liam menaikkan sebelah alisnya.

"Kenapa emangnya?" Tanya Liam.

"A-anu, kan bang Liam masih sakit." Tidak, bukan itu maksud Jessie, ia hanya ingin melindungi Liam agar orang jahat itu tidak gegabah menyelakai Liam.

Jessie sudah siap membawa mobil Liam, Liam duduk di kursi samping Jessie seraya menghela napasnya lega.

"Akhirnya," ucap Liam membuat Jessie menoleh.

"Kenapa, Bang?"

"Akhirnya keluar kamar menyebalkan itu," perjelasnya membuat Jessie tersenyum canggung dan membiarkan Liam istirahat seraya menatap luar jendela.

Jessie bisa membawa mobil, hanya saja Fano belum boleh melepaskannya. Sesampainya di apartemen Liam, Jessie segera membawa tas Liam dan mengantar Liam sampai depan pintu apartemen.

"Mana tasnya?" Pinta Liam.

Jessie menatap sekitar.

"Ini di tangan Jessie."

"Ya udah siniin."

"Lho bang Liam nggak mau ajak Jessie masuk ke dalem?" Tanya Jessie, Liam menyipitkan matanya.

"Gausah. Sampe sini aja, lebih baik kamu pulang." Jessie melengos, padahal kan ia pengin tahu isi dalam apartemen seorang Liam si dingin, cuek, plus-plus lah pokoknya.

"Pelit!" Tukas Jessie lalu menyodorkan tasnya pada Liam beserta kunci mobil.

"Kok kunci mobilnya di balikin?"

"Jessie mau naik ojek." Setelahnya Jessie pergi, ia merajuk karna Liam tidak mengajaknya masuk ke dalam apartemennya.

Sedangkan Liam sepeninggalan Jessie langsung merubah rautnya menjadi datar dan langsung masuk ke dalam lalu menutup pintu apartemennya rapat-rapat.

Lain dengan Jessie yang sudah memesan ojek dan datanglah tukang ojek yang dia pesan.

Namun yang aneh, tukang ojek itu terlihat berpakaian rapih, dengan memakai helmet rapat membuat Jessie sedikit was-was.

"Bang? Ojek Online?" abang ojeknya mengangguk tanpa menjawab. Jessie menarik napasnya dalam-dalam lalu berpositif thinking mungkin si abangnya sariawan.

Lalu Jessie naik ke atas motor dan perjalanan kali ini benar-benar membingungkan karna Jessie bukannya di antar ke rumah sesuai aplikasi tetapi abang ojeknya tetap lurus. Jessie menelan salivanya berusaha untuk tidak bersuara.

Ja-jangan-jangan aing mau di culik?!

Namun Jessie familiar dengan jalan ini, ini kan jalan ke apartemen Avi.

Jessie (SELESAI)Where stories live. Discover now