The Pacifier ✔ [Banginho]

Baby.. Sixteen

Krauk..

Krauk..

Krauk..

Suara gigitan renyah dari cemilan yang dimakan remaja itu membuat atensi si dokter pada layar ponselnya teralihkan sesaat. Tak hanya sekali, tapi juga berkali-kali sejak lima belas menit yang lalu.

"Achel kalo udah makan keripiknya langsung gosok gigi ya," titah si dokter. Dan anak itu mengangguk-anggukan kepalanya. Entah ia berlaku demikian sebagai jawaban atas perintah yang dewasa tadi, atau ia sedang mengikuti lantunan musik dari soundtrack kartun favoritnya saat ini yang sedang terputar di Tv.

Brian mendekat, duduk di sebelah si manis dan merogoh isi kemasan keripik kentang yang dimakan oleh remaja tersebut lalu memakan.

"A-Achel mau jeli.. Y-Yan.." ucapnya sambil menoleh menatap sosok pria yang kini juga asik mengunyah makanan yang sama dengan dirinya.

"Hmm?" Brian menoleh, membalas tatapannya.

"M-mau jeliiii.." rengek remaja itu. Kali ini sambil menunjukan wajah yang dibuat memelas sedemikian rupa, bak anak anjing yang minta dipungut.

"Achel 'kan udah makan keripik. Masa mau makan jelly juga? Nanti giginya sakit loh," ujar yang dewasa.

"Aaaahhh.. ma-mau jeli, Yaaannn.." tapi si manis masih terus merengek.

"Yaahhh.. SpongeBob-nya udahan tuh," tunjuk Brian ke arah tontonan mereka. Dan suara rengekan Achel kembali terdengar kencang setelahnya.

"Aaaahhh.. Byaaaaaannn.."

Tik!

Tok!

Tik!

Tok!

Suara jarum jam ditengah kesunyian malam memecah heningnya ruangan. Sejauh mata memandang, yang ditemukan hanyalah kegelapan selain pendar remang-remang dari lampu malam di ujung ruang tamulah satu-satunya yang menjadi penerang.

Cklek!

Krieeett..

Tungkai jenjang yang kokoh itu bergerak menapak keluar kamar. Sedikit limbung sebab ia berjalan dengan keadaan mengantuk, namun karena haus menyerang tenggorokan jadilah ia harus mengerahkan tenaganya dengan paksa untuk beranjak ke dapur.

Segelas air habis disesapnya, setelah itu ia pun berniat kembali ke kamar. Namun saat berbalik, betapa kagetnya ia karena mendapati ada sosok lain di dapur bersamanya malam itu.

"ASTAGA.. Achel!! Kamu bikin Byan kaget aja!" hentaknya sembari mengusap-usap dada yang terasa bergemuruh. Namun ketimbang itu, Achel tak berucap sama sekali. Ia bahkan mengacuhkan bentakan Brian padanya, sebab manik karamel gelap itu terlihat memandang kepada satu arah, yakni pintu belakang rumah.