[Bonchap] Your Lips

3.1K 207 108
                                    

⚠️Warning! Chapter ini mengandung adegan 21+! Mohon bagi yang masih berada di bawah batas usia untuk tidak membacanya!⚠️































Seminggu ini Brian sibuk dengan pekerjaannya di rumah sakit. Bahkan saking sibuknya ia sampai tak sempat memberi kabar sama sekali pada si manis, Achel padahal rasanya rindu akan kekasihnya itu mungkin sudah mencapai ke ubun-ubun. Dan sebelum benar-benar akan tumbuh pohon bunga di pucuk kepalanya, Brian malam ini memutuskan untuk datang -ngapel- ke mansion orang tua si manis.

Ah.. mansion. Brian benar-benar memiliki kekasih seorang putra mahkota ternyata. Luar biasa sekali rasanya jika dipikirkan lagi.

"Hai, Brian!" sapa Verrel separuh berseru saat Brian baru keluar dari dalam mobilnya.

"Kakak mau kemana!?" alih-alih balas menyapa, Brian malah melempar pertanyaan, sebab ia melihat lelaki yang usianya lebih dewasa itu nampak rapi seperti hendak menghadiri acara resmi.

"Aku ada kencan, he he.. kau datang untuk bertemu Achel 'kan!?" katanya.

Oh, waw! Tak Brian sangka ternyata Verrel sudah punya kekasih. Sebelumnya ia berpikir jika lelaki itu masih melajang karena tak pernah terdengar bahwa ia memiliki kekasih.

"He-em.. Achel ada 'kan?" tanya di dokter seketika.

"Ya, di dalam. Masuk saja, tadi sih kulihat sedang iseng mencet-mencet tuts piano sendirian," jawab yang dewasa sambil berlalu menuju kendaraan pribadinya sendiri.

Dan tanpa menunggu lama, Brian segera mengangguk lalu hendak masuk ke dalam mansion megah itu sebelum bertemu dengan salah satu pemiliknya, Agatha di depan pintu.

"Brian," senyum wanita cantik itu merekah indah secerah mentari pagi. Ia segera berhambur dan memeluk singkat si dokter lalu mengajaknya masuk ke dalam sambil saling sapa.

"Duh, kamu tuh kemana aja!? Jarang banget mampir ke sini, Marcel jadi uring-uringan terus gegara nungguin kamu," cerca Agatha seketika sedikit usil.

"Ehm.. maaf, Tante. Belakangan ini emang lagi kerepotan banget sama kerjaan di rumah sakit. Jadi jarang mampir lagi ke sini," urai yang muda dan wanita itupun mengangguk-angguk paham.

"Kamu udah makan belum?" tanyanya kemudian. Namun pada detik selanjutnya, Brian memberikan anggukkan pelan tanda jika ia sudah makan.

"Serius? Kalo kamu belum makan biar Tante siapin. Kamu tinggal bilang aja, gak usah malu-malu."

"Gak usah, Tante. Byan udah makan kok tadi di rumah, beneran."

"Hmm.. ya udah kalo emang gak mau. Kalo ada apa-apa gak usah sungkan buat minta, ya." cakapnya yang diangguki sekali lagi oleh sang dokter, "Oh iya kalo kamu cari Marcel dia ada di kamar atas sebelah kanan yang di pintunya ada tulisan Amazing Wold," ibunda si manis itu membawel panjang dengan jari lentiknya menunjuk ke arah lantai atas.

"Amazin World?" Brian malah membeo pelan.

"Iya, itu kamar tempat Verrel main game sama nyimpen anime figure Tokyo... apalah itu, Tante gak tau sama mainan anak wibu," cercanya yang membuat Brian terkekeh pelan.

"Ooh.. oke, oke," sambut Brian kemudian.

"Oh iya, kamu nginep aja ya malam ini," titah sang ibu si manis secara mendadak. Bahkan ia sampai menghentikan langkah mereka hanya untuk mengatakan hal tersebut.

"Loh? Emang kenapa, Tante?" yang muda jelas bingung karenanya.

"Soalnya Tante nanti malem ada penerbangan ke Jerman, mau nyusul Papanya Marcel ke sana. Jadi Tante mau nitip Marcel sama kamu, seenggaknya sampe besok sore Tante pulang lagi, gimana?" harap Agatha.

The Pacifier ✔ [Banginho] Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz