Baby.. Thirty Two

1.6K 257 83
                                    

Muram dan kesal. Adalah dua hal utama yang dapat dilihat dengan jelas dari wajah Achel saat ini. Sedangkan oknum pemecah balon yang bernama Chiko terlihat seolah acuh tak acuh dengan apa yang sudah dilakukannya tadi.

"Liat dong! Chiko dibeliin cincin gede sama Papa kemaren!" angkuhnya menunjukan benda yang melingkari pergelangan tangannya sendiri.

"Itu gelang, Chik. Bukan cincin," ujar si dokter.

"Kamu dikasih gelang aja langsung pamer ke Achel," dan kakaknya ikut bersuara.

"Yee.. sisir!" Chiko mendecih.

"Sirik, ih!" Weynie memutar bola matanya sebal.

"Gak tau, suara Winnie gak keliatan," anak itu tak ada habisnya untuk menemukan jawaban. Membuat kakaknya kadang terlihat sungguh lelah dengan tingkahnya sendiri. Sementara Brian cuma mengulum senyum lucu tiap kali melihat Chiko dan Weynie bertengkar meski hanya sekedar kesalahan kecil.

"Bodo, akh!" si beruang melengos dan pergi ke arah sofa untuk membuka tas yang dibawanya. Mengambil sesuatu lalu menyodorkannya ke arah Brian.

"Apa ini?" Brian bergumam pelan melihat sebuah kotak berwarna hitam yang Weynie tunjukkan padanya.

"Benda yang sama dengan yang dipake si bawel itu," jawab temannya.

"Gelang?" Brian mengerutkan keningnya dalam.

"Ya emangnya apa? Gak mungkin 'kan kalo isinya mangkok mie ayam?!" Weynie malah memutar bola matanya, yang kemudian disambut dengusan dari si pucat kawannya itu.

"Buat siapa?" dokter itu membuka kotak berbranded tersebut dan mendapatkan hal yang serupa dengan yang tadi dilihatnya.

"Buat siapa?" dokter itu membuka kotak berbranded tersebut dan mendapatkan hal yang serupa dengan yang tadi dilihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebuah gelang berbahan stainless dengan warna silver yang mengkilat. Tak ada bedanya sebenarnya dengan tali rantai pada jam analog yang sering terlihat. Hanya saja jika diperhatikan lebih detail, di balik badul bulatnya ternyata ada setitik cahaya merah dan hijau yang berasal dari pendar dua lampu kecil pada dalamnya.

"Achel."

"Achel?" Brian membeo.

"Itu gelang rantai ber-GPS. Papaku kemarin pulang bawa itu buat aku dan Chiko. Kupikir daripada aku yang memakainya seperti anak anjing tersasar, lebih baik Chiko dan Achel saja. Mereka lebih membutuhkan benda ini. Ya hitung-hitung buat berjaga-jaga saja sih," ungkap beruang madu besar itu. Dengan sebelah bahu yang mengedik pelan.

Ya, jika dipikirkan memang benar apa yang dikatakan oleh Weynie. Kedua anak itu sepertinya butuh benda seperti ini. Karena takut mereka -mungkin/bisa saja- akan tersasar saat bermain dan lupa jalan pulang. Harap-harap sih tidak akan. Jangan sampai.

"Tapi ini 'kan barang mahal, Win. Apa Papamu tidak akan memarahimu kalo tau kalau barang yang diberikan darinya malah kamu kasih ke orang lain?" cerca Brian kemudian.

The Pacifier ✔ [Banginho] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang