Baby.. Twenty Six

1.7K 280 44
                                    

"Kita harus bicara tentang ini, Brian." seru David saat anaknya itu turun dari anak-anak tangga loteng ke lantai bawah.

Sesaat Brian nampak terdiam kala menemukan ayah, ibu, serta pamannya yang sekarang sudah berkumpul di ruang tamu.

Paham benar dengan apa yang sedang dan akan terjadi setelah ini. Dan Brian juga memang sudah siap pada konsekuensi yang akan diterimanya. Tapi ia juga sungguh berharap jika tidaklah berat dan takan merubah banyak dari apa yang sudah ditetapkan hatinya.

Dokter muda berambut pirang dua puluh tiga tahunan dengan kaos hitam itu terdiam di sisi tangga, belum mau mendekat. Ia menghela napas panjang sesaat dengan kedua tangan terlipat di depan dadanya.

Baiklah, ia sudah siap.

Baiklah, ia sudah siap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Aku paham," jelasnya. Lalu kembali melangkah dan mengambil bagian pada satu sofa single di seberang kedua orang tuanya.

Hening sesaat, sebelum Deana lebih dulu mengeluarkan suaranya yang lembut.

"Bagaimana keadaannya?"

Brian menghela napas panjang sesaat sebelum menjawab dengan pelan, "Aku udah baringin dia dia kasurnya."

"Apa selalu seperti ini?" David menimpali.

"Tidak, ini yang pertama kalinya. Sebelumnya Achel emang pernah menangis tapi gak sampe kayak tadi juga," ungkap si anak datar.

"Bagaimana dengan tremornya?" kini giliran Corry yang bersuara.

"Hanya sewaktu dulu, saat pertama kali saat aku menemukannya."

"Seperti tadi?" Ibunya ikut menyuarakan.

"Tidak, hanya sekedar gemetar kecil pada lengannya, bukan sampai sekujur tubuh seperti tadi. Ini jelas terjadi untuk yang pertama kali." Brian menjelaskan.

"Bisa beritahu kami tentang Achel semuanya?" David kembali bertanya.

Dokter itu memandang satu persatu dari seluruh keluarganya saat ini. Wajahnya masih jelas memperlihatkan jika ia menaruh rasa cemas pada si manis yang mendadak pingsan tadi. Dan juga masih membuat sedikit tercengang kedua orang tuanya kala melihat anak mereka hampir menangis saat menggendong tubuh bocah malang tersebut.

"Menurut pemeriksaan dari yang Weynie lakukan sebelumnya, ia menyimpulkan jika Achel mengidap autistic spectrum disorder, anxiety disorder dan juga memiliki trauma mendalam terhadap sesuatu." ia mulai mengisahkan tentang anak temuannya itu pada kedua orang tuanya.

"Aku dan Weynie menemukan banyak sekali luka memar ditubuhnya saat pertama kali menolongnya pasca tertabrak mobil. Dan kami menyimpulkan jika Achel ini adalah korban penganiayaan. Tapi sayangnya sampai sekarang anak itu gak mau ngasih tau siapa yang udah membuatnya begitu. Dan juga tentang keluarganya, ia seolah enggan membicarakannya."

The Pacifier ✔ [Banginho] Where stories live. Discover now