40

134 32 9
                                    

Yak kembali dengan rutinitas seperti biasa kawan :') ohya, baca penjelasan di paling bawah yak :'D

Yak kembali dengan rutinitas seperti biasa kawan :') ohya, baca penjelasan di paling bawah yak :'D

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Hyunjin melirik sekilas ke arah jam tangannya, "Masih ada 6 jam lagi,"

Haechan yang ada di sebelahnya, menyenderkan tubuhnya ke salah satu pohon di dekatnya. Selama virtual game sehari penuh ini, keduanya lebih banyak berlari dibandingkan mengamati kelompok lain.

Bagaimana tidak? Setiap mereka mengamati kelompok tertentu, tiba-tiba saja kelompok lain datang dan langsung terjadilah pertumpahan darah di sana.

Dan mereka semakin penasaran dengan luas atap War Building ini. Karena sejak tadi mereka berpencar, sampai detik ini pun mereka belum bertemu dengan yang lain.

Mereka juga belum menemukan batas dari atap gedung itu sampai sekarang. Jadi mereka tetap harus berhati-hati.

"Aku lelah! Apakah di sini cukup aman? Aku ingin istirahat sebentar..." keluh Haechan.

Hyunjin ikut duduk di sebelah Haechan, "Memangnya kau saja yang lelah?"

"Iya iya aku tahu. Kan kita selalu bersama dari awal permainan, bodoh!"

Haechan melihat ke sekitarnya. Tempat mereka saat ini, tampaknya sedikit lebih rimbun dan gelap dari bagian hutan lainnya. Dan tanahnya cenderung lebih rendah daripada yang lain. Sepertinya cukup aman untuk istirahat di sini kan?

"Kita bisa istirahat di sini sebentar. Tapi jangan sampai tertidur, karena tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi," kata Haechan.

"Atau...kita bisa ambil giliran untuk tidur. Masing-masing 30 menit," usul Hyunjin.

Haechan menggeleng cepat, "Tidak tidak. Jangan! Jika terjadi sesuatu saat aku tidur nanti, kau tidak akan bisa membangunkanku semudah itu,"

"Siapa bilang kau akan tidur lebih dulu?"

"Ha?"

"Aku tidur duluan, teman! AHAHAHAHA!!!" kata Hyunjin sambil berjalan sedikit menjauh dari situ.

Haechan mendecak kesal, "Kalau saja kita tidak sedang virtual game, sudah kuteriaki telinganya sampai tuli!"

NGIIIIIIIIIIIIIIIINGGGG

Seketika tubuh Haechan serasa kaku saat mendengar suara itu. Ia refleks menoleh ke arah Hyunjin yang ternyata juga berdiri diam di tempatnya. Lelaki itu menatap ke arah atas, bersamaan dengan angin samar yang berhembus melewati pepohonan.

Awalnya Hyunjin hanya diam menatap daun-daun yang terkena angin itu. Tapi lama kelamaan, ia merasa ada yang janggal. Ia memutar badannya dan menatap hutan yang sangat lebat di depannya.

"Haechan! Jalan ke sebelahku. Cepat!" kata Hyunjin.

Haechan langsung panik ketika mendengar intonasi serius dari Hyunjin. Ia segera berdiri dan berlari kecil mendekati temannya itu. Haechan berjalan ke belakang Hyunjin dan ikut melihat ke arah pandang Hyunjin.

[3-4] ATTACK's Series: AFTER ATTACK-BEFORE ATTACKحيث تعيش القصص. اكتشف الآن