14

286 53 22
                                    

"Oh... Jadi kau Park Jisung?"

Lelaki itu tersenyum lebar, "Hehe iya hyung. Salam kenal!"

Di samping Mark, Heejin dan Nakyung tengah berusaha menahan teriakan gemas ketika melihat lelaki yang lebih muda itu.

"Lo tinggi banget dah. Makan apa lo dulu?" tanya Renjun.

"Udah lah jun. Akui aja lo emang pendek," kata Haechan yang langsung dihadiahi pukulan penuh cinta dari Renjun.

"Mana temanmu yang lain?"

Jisung mengangkat kedua bahunya singkat, "Tidak tahu. Mungkin masih mengerjakan sesuatu,"

"Oh ya Jisung. Ada yang ingin kutanyakan," kata Mark.

"Tanyakan saja hyung,"

Mark melirik Nakyung dan Haechan sekilas, sebelum akhirnya kembali menatap Jisung.

"Before they brought you here, do you remember something?"

"Like what?" tanya Jisung.

Mark mengangkat kedua bahunya singkat, "I mean, like—what happened out there?"

"Oh... Kau pasti ingin membahas soal rumor di sini kan? Kemarin aku baru dengar juga sih," kata Jisung.

Mark dan yang lainnya mengangguk, "Apa benar dunia sedang terancam? Atau bagaimana?" tanya Haechan.

"Honestly, aku juga tidak tahu pasti. Tapi waktu itu, aku pernah mendengar orangtuaku memang berencana untuk mengirimku ke sini. Dan kalau tidak salah dengar, orangtuaku sempat menyinggung soal 'perang' dan semacamnya," jelas Jisung.

"Do you feel something different before you came here?" tanya Mark.

Jisung terdiam sebentar kemudian mengangguk ragu, "Satu persatu, sekolah mulai diliburkan. Kita tidak boleh keluar rumah terlalu sering. Aku juga pernah memergoki orangtuaku mengeluarkan senjata dari gudang,"

"PARK JISUNG!!!"

Keenam orang itu langsung menolehkan kepala ke sumber suara.

"Ah itu Bian. Aku pergi dulu hyung, noona," pamit Jisung sambil berlari menghampiri temannya itu.

"Bye Jisung!" seru Heejin dan Nakyung bersamaan.

Setelah kedua orang itu pergi, Nakyung dan Heejin langsung mengeluarkan segala teriakan gemas yang mereka tahan sejak tadi.

"Astaga! Apaan sih lo berdua?!" kata Renjun yang terkejut mendengar teriakan dua perempuan itu.

"IH... JISUNG TU LUCU BANGET!!!" seru Heejin.

Renjun merotasikan bola matanya, "Gajelas lo pada,"

Sementara itu, Mark dan Haechan saling tatap satu sama lain. Keduanya memikirkan hal yang sama.

"Kurasa kita sudah dapat jawabannya,"

[3-4] ATTACK's Series: AFTER ATTACK-BEFORE ATTACKHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin