04

75 22 5
                                    

Bruk!

"Akh!"

Taeyong meringis kesakitan ketika tubuhnya didorong kuat oleh seseorang yang paling dia benci. Siapa lagi kalau bukan Kim Doyoung?

Tapi ayolah... Apakah lelaki itu harus terus-terusan mengganggunya? Dia hanya ingin ke kantin dan membeli susu almond kesukaannya!

"Lu ngalangin jalan," kata Doyoung sinis.

Komplotan Doyoung yang berdiri di belakang lelaki itu, ikut tertawa mengejek.

Diam-diam Taeyong mendecih remeh. Untuk apa badan bongsor tapi masih melakukan sesuatu yang kekanakan seperti ini?

Otak pun tak ada, hanya modal otot! Cuih!

Taeyong balas menatap Doyoung datar. Dia bisa merasakan anak-anak di sekitarnya mulai mendekat untuk melihat adegan menarik ini.

"Apa lu liat-liat?!" seru salah satu teman Doyoung, Bang Chan.

"Kurasa dia terlalu lemah untuk melawan kita. Lagipula dia memang bukan siapa-siapa di sini!" ejek S.Coups.

Doyoung tertawa puas, "Liat wajahnya! Ketakutan gitu! HAHAHAHAHA!"

Taeyong tersenyum miring. Dia tidak takut. Untuk apa takut pada Doyoung dan komplotannya yang nantinya juga akan tunduk padanya?

"Oh ya?"

Doyoung mengernyit bingung, "Hah?"

Taeyong tertawa kecil. Tapi suara tawanya yang bak psikopat itu, bisa membuat semua orang di situ merinding ngeri. Apalagi seringaian yang tercetak jelas di wajahnya.

Lelaki itu berdiri dan membersihkan debu di tangan celana serta tangannya. Hanya dengan gerakan sederhana seperti itu, sudah cukup membuat yang lain berjengit kaget.

Memang pada dasarnya mereka hanya sok.berani untuk membully seorang Lee Taeyong. Padahal kenyataannya, mereka juga takut pada lelaki itu. Ckck...

"Gue nggak tau lu emang nggak punya mata atau lu punya tapi nggak bisa cara pakenya. Nggak dapet guide book atau tutorial?"

Doyoung mengepalkan tangannya kesal, "Lu—"

"Liat ke samping lu noh! Koridor masih luas kok ngotot lewat sebelah sini. Tolol,"

Bruk!

Doyoung kembali mendorong tubuh Taeyong sehingga ia terjatuh lagi. Dia benar-benar kesal pada Taeyong astaga!

"Aelah! Lu napa dorong-dorong gue mulu sih?! Gatelan tangan lu?!"

Taeyong berdiri dengan cepat dan berjalan melewati Doyoung sambil menyenggol pundak lelaki itu.

"Minggir! Lu ngalangin jalan gue!"

"Minggir! Lu ngalangin jalan gue!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku pul—"

"YONGGG!!!"

Taeyong tersentak kaget ketika tiba-tiba ada yang meneriakkan namanya dan langsung mengguncang-guncang pundaknya.

"E-eh... Kak Irene pusing—KAK! HEH!"

Irene langsung menghentikan gerakannya dan terkekeh pelan, "Hehe... Maap maap. Eh iya... YONG!!!"

"APASIH?! TREAK TREAK MULU!" protes Taeyong sambil berjalan melewati Irene.

"KITA BERTIGA MAU DIADOPSI!"

Taeyong langsung menghentikan langkahnya dan membalikkan badan, "Kita...bertiga? Siapa aja? Bukan gue kan? Kan gue cuman numpang di sini,"

"Ish! Emang bukan elu! Gue, Jisung, sama Lay. Ada yang mau ngadopsi kita bertiga sekaligus!" seru Irene.

"Iyakah? Waw selamat..."

"KOK REAKSI LU GITU DOANG?!"

Taeyong kembali berjalan, "Ya gue harus reaksi apa dong?"

"Ya yang lebih semangat kek!"

"Gue nggak punya kenangan bagus soal orangtua sejak umur 5 tahun," jawab Taeyong cuek.

Lelaki itu terus berjalan menuju kamarnya. Tapi kemudian dia berhenti karena merasa ada yang aneh. Irene tidak membalas perkataannya sama sekali.

Taeyong kembali berbalik dan langsung bertatapan dengan Irene yang balas menatapnya dengan tatapan datar.

"Lu lupa kalo gue bahkan nggak punya kenangan sama sekali soal orangtua?"

Deg!

Taeyong bodoh!

"Kak—"

"Lupain. Gue sama yang lain bakal dijemput minggu depan. Lu masih punya kesempatan buat mikirin lagi kata-kata lu tadi selama seminggu itu,"

Setelah itu Irene berjalan pergi meninggalkan Taeyong yang terdiam karena merasa bersalah.

Berhatilah-hatilah akan kata-kata yang keluar dari mulutmu. Mungkin tampak biasa bagimu, tapi bagi orang lain, bisa saja itu memberi dampak yang besar.

 Mungkin tampak biasa bagimu, tapi bagi orang lain, bisa saja itu memberi dampak yang besar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Physically tired, mentally dying lmao

Thx for ur support, jaga kesehatan, and be happy always

[3-4] ATTACK's Series: AFTER ATTACK-BEFORE ATTACKWhere stories live. Discover now