23

237 52 9
                                    

"LAI GUANLINN~"

Guanlin yang nyaris tertidur, langsung mendecak kesal ketika mendengar suara yang memanggil namanya itu.

Ia sudah tahu itu Hyunjin, jadi Guanlin memutuskan untuk pura-pura tidur saja.

Brak!

"Guanlin—ah, sialan kau! Aku tahu kau masih bangun!"

Guanlin pun langsung membuat suara dengkuran yang keras dan dipaksakan, membuat Hyunjin merotasikan bola matanya.

"Tidak heran saat kau mendaftar jadi pemeran utama di teater, mereka langsung menolakmu," gumam Hyunjin kesal.

Dengan cepat, Hyunjin mengambil bantal di atas kasurnya dan berjalan menghampiri kasur Guanlin.

Ia menghempaskan bantal itu tepat di atas muka Guanlin dan menahan benda itu.

"ASDFGKAKSODLDJSJAK!!!"

Hyunjin tertawa puas melihat Guanlin yang meronta-ronta, "Mampus lah kau!"

Bersamaan dengan itu, Renjun, Haechan, Nakyung, Heejin, dan Mark mulai berjalan masuk.

"HEH JIN! GEPENG ENTAR SI GUANLIN!" seru Renjun.

"Hyunjin, lepaskan dia. Kau bisa mati setelah menatap matanya nanti," kata Heejin.

"Iya iya," keluh Hyunjin sambil menjauhkan bantal itu dari wajah Guanlin.

Tapi ketika ia berbalik, seseorang langsung menubruknya dari belakang, membuatnya terjatuh di salah satu kasur.

Hyunjin bisa merasakan sebuah bantal yang menahan kepalanya. Ia yakin pelakunya adalah Guanlin.

"Lihat siapa yang akan meronta-ronta sekarang!" seru Guanlin puas.

"Guanlin..."

Hyunjin bisa mendengar suara Nakyung samar-samar, diikuti gerutuan dari Guanlin, kemudian beban yang mulai berkurang di atasnya.

"Hhh... Thanks," kata Hyunjin sambil tersenyum tipis.

Guanlin mengernyit heran. Apakah ini hanya perasaannya atau Hyunjin dan yang lain sudah akrab?

"Did I miss something?" tanya Guanlin.

Seluruh perhatian langsung tertuju pada Guanlin yang masih berdiri dengan bantal di tangannya dan wajah kebingungan.

Hyunjin mengangkat kedua bahunya singkat, "Well... We kinda, make things straight up. And we decide to start a new story,"

"What do you mean?" tanya Guanlin.

Hyunjin menatap sekilas ke arah 5 orang yang lain sebelum akhirnya kembali menatap Guanlin.

"Let's talk outside, okay?" kata Hyunjin sambil menarik tangan Guanlin untuk keluar dari kamar.

Ketika pintu kamar itu sudah kembali tertutup, mereka berlima menghela napas pelan.

"Do you think he'll approved it?" tanya Nakyung pelan.

Heejin mengangguk singkat, "Let's just trust Hyunjin this time,"

Heejin mengangguk singkat, "Let's just trust Hyunjin this time,"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[3-4] ATTACK's Series: AFTER ATTACK-BEFORE ATTACKWhere stories live. Discover now