26

228 52 18
                                    

...hai? :v baca sampe bawah ya, author mau tanya sesuatu ehe

hai? :v baca sampe bawah ya, author mau tanya sesuatu ehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KAU GILA?!"

Heejin menatap arena luas di hadapannya dengan tatapan horor. Sesosok werewolf tampak menggeram-geram dengan ganas.

Kedua kaki belakangnya terhubung pada sebuah rantai besi. Tampak luka dan darah di sekitar besi itu, karena werewolf itu terus berusaha melepaskan diri.

"Hanya itu satu-satunya cara. Yang lain akan membantu mengalihkan perhatiannya Heejin. Jadi tenang saja," jawab Jinsoul pelan.

Heejin bergidik ngeri sambil menatap Haechan yang hanya mengangkat kedua bahunya singkat, tanda ia juga tidak bisa membantu apa-apa.

"Argh!" gerutu Heejin kesal.

Yang benar saja, dia disuruh untuk mengeluarkan kekuatannya sambil memegang lengan Jeno supaya lelaki itu lebih tenang?!

Yang ada sebelum Jeno tenang, Heejin yang sudah tenang duluan. Tenang di surga nanti!

"Tenang... Nanti jika sesuatu yang buruk terjadi padamu, kupastikan kau dikuburkan secara layak—"

"KAU MENDOAKANKU MATI CHAN?!"

"Hah? Apa? Tidak—ADUDUH! MAAF JIN!" seru Haechan ketika Heejin menarik rambutnya kuat-kuat.

Beberapa saat setelahnya, Heejin melepaskan tangannya dari rambut Haechan, membuat Haechan mengusap-usap kepalanya yang nyeri.

"Heejin... Kau harus segera melakukannya," kata Jinsoul.

Heejin menghela napasnya pelan lalu mengangguk. Ia mulai berjalan mendekati Jeno dengan Jinsoul yang mengikuti di belakangnya.

Heejin menelan ludahnya kasar ketika ia semakin dekat dengan Jeno.

Deg!

Jantungnya seakan berhenti berdetak ketika ia membuat kontak mata dengan Jeno versi werewolf.

Dia mengerikan!

Heejin menolehkan kepala dan melihat Jinsoul yang mulai mengode yang lain untuk menyebar.

Kemudian Jinsoul menatap Heejin dan berbicara tanpa suara 'Dalam hitungan ketiga'.

Heejin bisa melihat jari-jari Jinsoul yang mulai bergerak.

1...

2...

3...

Sraaaassshhh...

Krek!

"W-woah... Jin?"

Mereka semua langsung terdiam ketika Heejin mulai mengeluarkan esnya dan membekukan seluruh arena stadion, membuat mereka harus berpegangan erat pada sesuatu akibat tanah dilapisi es yang licin sekarang.

[3-4] ATTACK's Series: AFTER ATTACK-BEFORE ATTACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang