11

281 59 7
                                    

"Han Jisung,"

"Hm?"

Mark terdiam sebentar sambil menatap langit-langit kamarnya. Sementara Jisung sibuk bermain game di iPadnya.

"Apa kalian pernah berpikir untuk kabur dari sini?"

Tiba-tiba pergerakan jari Han di layar iPadnya pun berhenti. Hingga langsung mendapat protesan dari Hwall, karena lelaki itu tidak bergerak di dalam game.

Jisung menatap Mark bingung, "What do you mean?"

"Kalian tidak pernah berpikir soal orangtua kalian atau hal lainnya?"

Kali ini, Jisung kembali menggerakkan jarinya di layar iPad. Tapi lelaki itu tak lekas membalas pertanyaan Mark. Hanya terdengar suara umpatan dari Hwall di kamar mereka.

Mengira Han tidak akan membalas pertanyaannya, Mark membuka mulutnya. Tapi kembali tertutup ketika Han mengucapkan sesuatu.

"I don't have any parents. You won't believe me, but—I was a thief. I lived with my friends, Jeongin and Renjun. You know them right?"

Mark membulatkan matanya ketika mendengar nama Renjun. Tak mengira kalau lelaki itu satu komplotan dengan Han dulu.

Han pun mempause gamenya dan duduk di pinggir kasurnya, menghadap Mark.

"Before we arrived at this place, the ATCKers was mostly a thief, murderer, homeless-person, and other. We don't have any hope to live in this cruel world. So we can say, that this place, rescued us from the world," jelas Han.

Diam-diam, Mark menyetujui perkataan Han. Dia dan Taeyong juga tersiksa. Mereka harus berusaha sangat keras untuk tetap bertahan di dunia ini.

"Well, not all of them actually. Some ATCKers, like Guanlin, for example. Came from a wealth family. Their family send them here, because they know that their children will be safe in here,"

"Okay, that's, what I want to ask you. Why we safe here? What is happening out there?" potong Mark.

Han mengangkat kedua bahunya, "Itu yang kita tidak tahu pasti. Tapi hampir setiap hari, para profesor dan ATCKers senior meyakinkan kami, that world is not in a good condition,"

"Not in a good condition?" tanya Mark untuk memastikan.

"Yup! Banyak gosip beredar kalau nantinya, semua anak dan remaja akan diselamatkan di sini. Jadi seandainya dunia luar hancur, kita masih memiliki sumber kehidupan di sini," jelas Han.

Mark mengangguk pelan dan terus mendengarkan penjelasan Han.

"Ada juga yang bilang, kalau kita akan dijadikan 'pasukan' yang menghentikan kehancuran dunia. Ditambah insiden saat di War Building. Sewaktu angin kencang misterius muncul karena ulahmu,"

Mark mengangkat kedua alisnya, "Kenapa kalian berpikir kalau angin itu ulahku?"

"It's obvious Mark. Angin itu berhembus ke seluruh ruangan dengan kau sebagai pusatnya. Karena kau satu-satunya orang yang tidak bergerak di ruangan itu," jawab Han.

"HAN JISUNG!!! JANGAN PAUSE TERLALU LAMA—oh shit!" seru Hwall tiba-tiba.

Han merotasikan bola matanya dan mengambil iPadnya. Lelaki itu kembali fokus pada gamenya, membiarkan Mark yang masih berpikir keras.

Pandangan matanya tertuju pada pin huruf 'L' di bagian kiri atas t-shirt hitamnya. Mark menyentuh benda itu.

"This place is seriously mysterious,"

"This place is seriously mysterious,"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"LADIES AND GENTLEMEN. WE PRESENT YOU..."

Semua ATCKers yang ada di hall, langsung menolehkan kepala ke arah pintu masuk hall. Dimana Renjun dan Haechan tengah berdiri di situ.

Keduanya memang sudah dikenal sebagai duo yang 'luar biasa', berkat candaan, tingkah laku, perdebatan, dan hal-hal aneh lain yang mereka lakukan.

Mark sendiri sampai bingung. Seingatnya, dulu Haechan dekat dengan Jeongin yang kalem. Tapi sejak kenal Renjun, keduanya justru tidak terpisahkan.

Sementara Jeongin sendiri lebih dekat dengan komplotan Guanlin dan kawan-kawan, ditambah Jeno.

Ya, Jeno.

"...THE NEWBIE!!! WELCOME!"

Haechan dan Renjun yang tadinya berdiri berdempetan, segera memisahkan diri dan memberikan jalan kepada beberapa orang yang memasuki hall itu.

"Ada newbie lagi? Kukira Hyunjin dan yang lainnya akan jadi yang terakhir di bulan ini," komentar Kim Lip.

"Maybe, they will be the last one,"

Tiga lelaki dan tiga perempuan. Keenamnya memiliki tinggi yang bervariasi. Sekalinya tinggi, benar-benar tinggi. Seakan porsi tinggi badan hanya untuk mereka.

"Kenapa nggak ada yang tau bakal ada newbie lagi? Biasanya kan ada gosip gitu," komentar Donghyun.

Heejin mengangkat kedua alisnya, "Benar juga,"

Keenam newbie itu duduk di bagian meja yang masih kosong dan menyantap makanan mereka tanpa berkata apa-apa, membuat semua ATCKers kembali pada aktivitas masing-masing.

Sementara Renjun dan Haechan segera berlari menuju meja yang ditempati Mark dan duduk di sebelah lelaki itu.

"Bagaimana hasil dari War Building kemarin?" tanya Mark.

Renjun mendengus, "Gagal. Pas itu Haechan gue suruh nyoba secara random. Dia yakin banget kekuatannya itu macem Bruce Lee. Ditonjok tuh tembok. Happy ending deh!"

"Kok happy ending sih?! Ngawur lo!" protes Haechan.

Mark baru sadar kalau sekarang gaya bicara Haechan mulai mengikuti Renjun. Mungkin karena mereka selalu bersama.

"Happy ending buat gue. Soalnya lo tersiksa. BUAHAHAHAHA!!!"

Dan mulai lagi tawuran antar keduanya. Kalau sudah seperti ini Mark hanya bisa merotasikan bola matanya dan lanjut makan.

Hah? Apa? Dilerai?

Tidak perlu. Biar sekalian saling bunuh dua orang itu. Mark sudah capek.

Update pendek dulu ya :D

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Update pendek dulu ya :D

STREAM "TURN BACK TIME" SKUY!!!

Thx for ur support, jaga kesehatan, love y'all <3

[3-4] ATTACK's Series: AFTER ATTACK-BEFORE ATTACKWhere stories live. Discover now