[红] Third Book of ATTACK's Series
"The truth still hidden somewhere. They come back to the same place. Will it be over?"
Jika kalian berpikir ini sudah berakhir, maka kalian salah. Kebenaran yang sesungguhnya belum terungkap. Setelah apa yang terjad...
"Lee Taeyong. Anak jenius umur 9 tahun yang dulu pada umurnya yang masih 7 tahun, pernah menggemparkan dunia karena berhasil mengalahkan seorang pemain catur internasional asal Korea Selatan,"
"Oh. Trus?"
Doyoung menatap Taeyong marah, "Hooo... Lihatlah orang sombong ini. Gue nggak tau ya, harus ngatain lu pinter apa bodoh—"
"Ya gue jelas-jelas pinter sih. Jadi..."
"JANGAN MEMOTONG PEMBICARAANKU!!!"
"Dih ngambek," cibir Taeyong.
Brak!
Doyoung memukul meja yang ditempati Taeyong dengan emosi yang meledak-ledak, "Pemerintah Korea Selatan udah berniat buat ngasih lu fasilitas premium yang jelas-jelas udah jadi keinginan semua orang,"
"Mhm... Iya gue inget soal itu. Trus?"
"Tapi lu nolak semua itu! Dengan alasan bahwa orangtua lu nggak nyaman dengan semua kemewahan itu. Orangtua yang bahkan udah nggak ada lagi di kehidupan lu—"
Sret!
"AKH!"
Taeyong meraih kerah baju Doyoung dan menatap lelaki itu dengan kilatan amarah yang tampak jelas di matanya, membuat nyali Doyoung langsung ciut seketika.
"Gue udah nahan emosi sejak lu nyamperin gue dan gue bener-bener nggak bisa nahan lagi ketika lu udah nyangkut-pautin ini sama orangtua gue," gertak Taeyong dengan suara rendahnya.
Bruk!
Taeyong mendorong kerah baju Doyoung sehingga lelaki itu jatuh ke belakang dengan cukup keras.
"Apa hubungannya sama elu kalo gue nggak mau nerima fasilitas premium dari pemerintah? Apa dengan itu, trus lu bisa mati?" tanya Taeyong dingin.
Taeyong berjalan mendekati Doyoung sambil terus menatap lelaki itu tajam.
"Lu yang bilang sendiri kalo gue itu 'anak jenius' dan semua orang tau soal gue. Halah! Gue sama sekali nggak peduli sama itu semua,"
Sret!
Taeyong mencengkram dagu Doyoung kuat, "Jadi...seharusnya lu tau kalo lu udah berurusan sama orang yang salah. Iya kan?"
Set! Bruk!
Doyoung melepaskan cengkraman Taeyong pada dagunya dan mendorong kuat tubuh lelaki itu.
Dan setelahnya, ia langsung berlari menjauh, meninggalkan Taeyong yang tersenyum miring sambil menatap kepergian Doyoung.
Taeyong benar-benar mempertaruhkan sisa hidupnya dengan berani memperlakukan seorang Kim Doyoung seperti itu.
Karena keesokan harinya, seluruh sekolah benar-benar langsung membencinya. Bukan berarti sebelum insiden Doyoung ini, mereka tidak membenci Taeyong.
Hanya saja kali ini lebih parah. Guru-guru memberikan nilai terburuk baginya di setiap pelajaran, teman sekolahnya membully dirinya tanpa henti, dan bahkan satpam di gerbang sekolahnya pun tidak akan membukakan gerbang baginya.
Tapi tak apalah.
...dan satu alasan itu adalah, bahwa dia masih harus menunjukkan pada mereka semua, siapa yang berkuasa di sini.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sebuah kebetulan, bahwa tanggal start dari AFTER ATTACK dan BEFORE ATTACK itu sama persis. Hanya tahunnya saja yang berbeda :3
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hehe... Bukan teori kok bukannn :( ini beneran author baru nyadar tadi wkwk
Udah satu tahun aja anjai widih
Thx for ur support, jaga kesehatan, and be happy always~