42

136 31 13
                                    

"Kau yakin?"

Heejin mengangguk mantap, "Tentu saja. Itulah kenapa aku memanggilmu kesini Hyunjoon,"

"...Oke? Lalu, kapan kau mengatakannya pada Dokter Park?"

"Besok. Hari ini kita mempersiapkan apa saja yang harus kita katakan padanya," jawab Heejin.

Hyunjoon mengangguk ragu, "Tapi apa kau yakin bisa mempercayainya 100%? Karena jika ada 1 saja pengkhianat, maka semua rencana akan hancur!"

"Aku yakin. Dokter Park sudah menjagaku selama ini dan dia juga sudah terang-terangan mengatakan tidak setuju dengan jalan pikir profesor lain di sini. Bukankah itu semua sudah cukup untuk mempercayainya?"

"Baiklah baiklah, aku menurut saja. Lalu teman-temanmu?" tanya Hyunjoon lagi.

Heejin terdiam sebentar, "Nanti malam aku akan memanggil mereka semua ke sini. Kau juga harus datang Hyunjoon dan bawalah beberapa temanmu. Kita harus segera merencanakannya malam ini!"

Guanlin mengetuk-ngetukkan telapak kakinya pada lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guanlin mengetuk-ngetukkan telapak kakinya pada lantai. Sedari tadi, ia tidak bisa tenang sama sekali.

Sejak kemarin Heejin dan Dokter Park membawa Nakyung ke Health Building, ia masih belum mendengar kabar perempuan itu.

Ah... Dan juga Heejin. Kemunculannya kemarin terlalu tiba-tiba.

"Terlalu banyak hal terjadi di waktu yang bersamaan,"

Guanlin mendongakkan kepalanya dan melihat Profesor Choi yang berjalan mendekatinya.

Pria itu duduk di samping Guanlin dan melihat ke arah pintu ruangan di depannya. Itu ruangan yang digunakan Dokter Park untuk merawat Nakyung.

"Bagaimana keadaanmu? Kemarin kau sempat kehilangan banyak darah juga kan?" tanya Profesor Choi.

"Cukup baik. Setidaknya lebih baik dari kemarin," jawab Guanlin pelan.

Profesor Choi tersenyum tipis, "Syukurlah..."

"Oh ya, Profesor Choi..."

"Ada apa?"

"Kemarin...kenapa last phase ditiadakan? Pasti ada alasan khusus dibalik itu bukan?" tanya Guanlin langsung.

Belum sempat Profesor Choi menjawab pertanyaan itu, tiba-tiba saja pintu ruangan di depan mereka terbuka dan menampilkan Chanyeol yang mengenakan seragam khususnya.

Guanlin dan Profesor Choi sontak berdiri, "Bagaimana keadaan Nakyung?" tanya Guanlin.

"Setelah mengecek keadaannya selama berjam-jam, sepertinya aku sudah bisa mengambil sebuah keputusan..."

Jantung Guanlin rasanya berdebar-debar ketika Chanyeol menggantung kalimatnya untuk menghela nafas. Sesuatu yang buruk tidak akan terjadi pada perempuan itu kan?

[3-4] ATTACK's Series: AFTER ATTACK-BEFORE ATTACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang