49

137 31 11
                                    

Mereka kira akan sulit untuk menjelaskan rencana mereka ke seluruh ATCKers. Tapi kenyataannya tidak sama sekali. Bahkan 2 hari lagi, rencana itu akan mereka lakukan.

"Kau masih membaca jurnal itu? Sudah berapa kali?"

Jeno mendongakkan kepalanya dan melihat Hyunjoon yang datang mendekat dengan sebuah minuman kotak di tangannya.

Tapi dia yakin 100%, itu minuman kotak biasa.

"Aku mendapat jurnal lain. Yang ini milik Taeyong,"

"Tapi kau juga sudah selesai membacanya kan?"

Jeno mengangguk, "Sudah. Hanya saja, kemarin aku dan Taeyong menyadari sesuatu dari jurnal milik Jungkook,"

"Apa?"

Jeno meletakkan jurnal Taeyong ke sampingnya dan mengambil jurnal milik Jungkook. Dia membuka jurnal itu dan berhenti salah satu halaman.

"Kau sudah membaca jurnal ini kan?"

Hyunjoon mengangguk, "Iya. Lalu?"

Jeno menyodorkan jurnal tadi, "Apa kau menyadari ada sesuatu yang aneh pada halaman itu?"

Hyunjoon memperhatikan halaman jurnal itu lamat-lamat. Tapi baginya tidak ada yang aneh. Tampak normal-normal saja.

"...Tidak? Memangnya kenapa?" tanya Hyunjoon bingung.

"Coba kau lihat bagian tengah jurnalnya,"

"Eh? Ini..."

Jeno mengangguk, "Benar! Ada yang merobeknya. Bukan hanya halaman itu. Ternyata ada cukup banyak halaman yang dirobek, terutama di halaman awal,"

Hyunjoon membuka halaman awal dari jurnal itu dan benar saja. Ada bekas robekan yang cukup tebal di sana.

"Hanya ada satu kemungkinan mengenai siapa yang merobeknya. Sudah pasti Jeon Jungkook," kata Hyunjoon.

Jeno menggeleng, membuat Hyunjoon mengernyitkan dahinya heran.

"Kenapa?"

"Kau lupa? Sekarang, Jungkook bukan satu-satunya orang yang pernah memegang jurnal itu. Kau, aku, dan Heejin juga pernah,"

"Lalu?"

Jeno menghela napasnya pelan, "Pelaku perobekan, bisa saja bukan hanya Jungkook. Bisa jadi kau, aku, atau..."

"...Jeon Heejin,"

"Dengarkan aku baik-baik Eric, aku tidak mau sesuatu yang buruk terjadi pada Nakyung—"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dengarkan aku baik-baik Eric, aku tidak mau sesuatu yang buruk terjadi pada Nakyung—"

"Then why you don't choose to be in the same team as her?"

Guanlin menatap Eric kesal, "Jangan membalas perkataanku! Dengarkan saja,"

"Okay okay..."

[3-4] ATTACK's Series: AFTER ATTACK-BEFORE ATTACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang