[3-4] ATTACK's Series: AFTER ATTACK-BEFORE ATTACK

34

Fiks, author kobam performance Triangular Fight di MAMA kmrn (ToT)/~~~ dicari kewarasan dan nyawa author

Semenjak mereka menemukan ruang rahasia di lantai 5 gedung ATCKers, hampir setiap malam mereka mengunjungi ruangan itu untuk terus mencari bukti dan petunjuk.

Heejin kembali di rawat di Health Building dan tidak ingin dikunjungi oleh siapapun. Entah apa yang membuat perempuan itu tampak seperti menjaga jarak.

"Kemarin aku kembali ke ruangan itu," kata Haechan sewaktu mereka berkumpul di kamar.

"Ruangan apa?"

Mark, Nakyung, dan Haechan seketika langsung melotot terkejut. Mereka lupa kalau Guanlin, Renjun, dan Hyunjin ada di kamar itu juga. Nakyung langsung melihat ke arah Haechan dengan tatapan kesal.

"Hei! Kenapa diam saja? Ruangan apa yang kalian maksud?" tanya Hyunjin.

Mark berbisik, "Tidak ada cara lain. Kita harus menceritakannya pada mereka,"

Nakyung menghela napasnya pelan, "Ya sudah..."

"Kalian bertiga, kemari! Ada yang harus kami ceritakan,"

Dan mulailah mereka menceritakan secara detail tentang ruangan yang mereka temukan di lantai 5. Lalu beberapa teori yang menjadi dugaan mereka sejauh ini. Semakin banyak yang diceritakan, wajah ketiganya semakin suram. Benar-benar tidak mengira kalau akan seperti ini.

"Kalian bercanda?" Guanlin menjadi yang pertama kali membuka mulut ketika cerita itu selesai.

Mark menggeleng lemah, "Percayalah kalau semua yang kita katakan ini adalah kenyataan,"

"Dan kita masih terus mencari petunjuk di ruangan itu, supaya kita bisa mendapat cerita lengkapnya," tambah Nakyung.

Guanlin mendecih pelan, "Sepertinya aku tahu kenapa aku bisa membencimu tanpa alasan jelas,"

"Trus, kalo kalian udah tau semuanya, apa rencana kalian?" tanya Renjun.

"Kita belum berpikir sampai situ. Lagipula fokus kita sekarang ini adalah mencari apa yang disembunyikan oleh ATTACK Corporation kan? Dan dengan ditemukannya ruangan ini, kita sudah melangkah lebih jauh," jawab Nakyung.

"Siapa yang sudah tahu soal ini?

"Kita berenam, Jeno, dan Hee--EH!"

Mereka menatap Mark bingung, "Hee...siapa?" tanya Haechan.

Mark merutuki dirinya sendiri dalam sendiri. Dia baru sadar, kalau hanya ia dan Jeno yang tahu soal keadaan Heejin sekarang.

"Hee... Ehm... HEEYA~"

"Apasih Mark?" kata Renjun sambil merotasikan bola matanya.

"Y-ya intinya, kita jangan menyebar luaskan masalah ini. Kumpulkan dulu bukti dan informasi, lalu kita buat kesimpulan. Setelahnya, baru kita putuskan apa yang lain juga perlu tahu soal ini..." kata Mark.