35

143 36 4
                                    

"A yo losers! Bow down to me right now!"

Mereka yang tengah menikmati sarapan, langsung melihat Haechan dengan tatapan aneh. Ada apa dengan anak itu?

"Kalian kenal?" tanya Nakyung.

Renjun menggeleng, "Orang gila nyasar kalik,"

"HEH! Serius ini. Kalian benar-benar harus berterimakasih padaku!" protes Haechan.

"Untuk apa kita berterimakasih atas sesuatu yang tidak kami ketahui?" balas Guanlin.

"OOF! SAVAGE!" kata Renjun sambil menahan ketawanya.

Haechan merotasikan bola matanya kesal, "Terserah. Setelah ini, kembali ke kamar. Ada sesuatu yang ingin kutunjukkan,"

Kemudian Haechan menatap Guanlin dengan tatapan sengit, "Dan aku yakin kalian akan langsung berterimakasih padaku!"

Mereka kembali menikmati sarapan, ditemani dengan background song gumaman dari Haechan yang terus menerus menyinggung bahwa mereka akan berterima kasih pada lelaki itu.

Setelah menyelesaikan sarapan mereka, Haechan langsung cepat-cepat membawa teman-temannya kembali ke kamar. Karena sesuatu yang ingin ia tunjukkan ini, bisa dibilang akan menjadi salah satu kunci utama dari semua misteri.

"Nah, jadi? Kuharap kau tidak membuang-buang waktuku karena aku akan pergi jalan-jalan dengan Eric setelah ini," kata Nakyung.

"Aku ikut!" seru Hyunjin.

"No Mr. Hwang... I'm 100% sure that Eric is love you enough so he'll smack your ass of if you come with us,"

Hyunjin menggerutu kesal, "Tidak baik untuk memiliki dendam kau tahu?"

"HEI! AKU BERUSAHA BERBICARA DI SINI?!" seru Haechan karena merasa pembicaraan itu teralih.

"Cepatlah! Aku masih ada latihan," tukas Guanlin.

Haechan mengambil sesuatu dari bagian bawah bantalnya dan mengacungkan benda itu tinggi-tinggi. Wajahnya menampilkan senyum bangga.

"Apa itu?" tanya Mark.

"Aku menemukannya di ruang rahasia lantai 5, tidak tahu pasti juga benda apa ini. Tapi setelah menelusurinya lebih lanjut..."

Haechan mengambil iPad nya dan menempelkan benda itu di bagian layarnya. Seketika, benda itu seakan terserap masuk ke dalam iPad. Beberapa saat kemudian, dari layar iPad Haechan muncul layar hologram.

"Jadi ini semacam file rekaman?"

Haechan mengangguk, "Dan aku yakin 100% ini diambil di masa lalu,"

Ada beberapa file rekaman yang muncul di layar hologram itu dan Haechan memilih salah satunya yang sebelumnya sudah ia tonton.

Rekaman itu diawali dengan wajah seorang lelaki yang tampaknya baru saja menyalakan alat untuk merekam itu. Tapi wajah familiar dari lelaki itu membuat mereka semua terkejut. Bahkan terlalu familiar--

"TAEYONG HYUNG?!" seru Mark.

Haechan tersenyum miring, "Ini masih permulaan. Kalian akan menemukan hal yang lebih mengejutkan lagi,"

Itu adalah sebuah ruangan yang dipenuhi peralatan teknologi. Ada beberapa orang yang mengenakan jas putih, tengah berlalu lalang atau mengoperasikan peralatan teknologi tadi.

"Hari ke-127 sejak proses ATTACK Game dimulai. Beberapa anak yang sudah menjadi target kita, benar-benar sesuai dengan ekspetasi. Tinggal menunggu waktu yang tepat untuk memulai permainan utamanya,"

[3-4] ATTACK's Series: AFTER ATTACK-BEFORE ATTACKWhere stories live. Discover now