05

358 70 9
                                    

Mereka berlima sudah diperbolehkan untuk kembali ke 'ATCKers Building'. Ternyata injection tidak seburuk yang digambarkan oleh Jeno.

Hanya saja Jeno yang berlebihan, hingga saat jarum suntik nyaris menyentuh lengannya, ia sudah berteriak kencang.

"Setelah ini, kalian langsung mencari teman kalian ya," kata Profesor Kim sebelum memasuki ruangannya.

Mereka berlima mengangguk, "Terima kasih Profesor," kata Taeyong sambil membungkukkan badan dan diikuti oleh yang lain.

Profesor Kim mengangguk dan tersenyum tipis. Setelahnya, mereka berlima kembali berjalan untuk mencari teman mereka.

"Ah! Itu Jeongin! Aku duluan ya! YANG JEONGIN!!!" seru Haechan sambil berlari ke arah lelaki yang balas menyapanya.

"Aku akan ke perpustakaan. Heejin bilang, dia menunggu di sana," kata Nakyung sambil berjalan pergi.

Sisa mereka bertiga. Sebenarnya, tadi Jeno melihat Renjun berjalan di ujung koridor. Tapi karena ia masih kesal dengan lelaki itu, ia memilih untuk tetap bersama Taeyong dan Mark saja.

"Aku... Akan mencari Johnny dan Jaehyun," kata Taeyong.

"Kalau begitu... Sisa kita berdua," kata Mark pada Jeno.

Jeno mengangguk, "Kita pergi kemanapun asalkan bukan Art Room," katanya karena sepertinya Renjun akan pergi ke ruangan itu tadi.

"Let's just walk around,"

Keduanya berjalan mengelilingi ATCKers Building. Mulai dari lantai dasar hingga lantai paling atas, lantai 5.

Lantai 5 jarang dilewati oleh para ATCKers dengan alasan malas untuk menaiki lift hingga lantai teratas itu. Lagipula tak banyak yang bisa dilakukan di sana.

Dan sekarang, keduanya tengah berjalan di koridor lantai 5 yang sepi dan sedikit gelap. Hanya ada cahaya biru-putih samar di sana.

"Jeno, menurutmu, apa tujuan para profesor mendirikan ATTACK Corporation ini?" tanya Mark tiba-tiba.

Jeno terdiam sebentar, "Aku tidak tahu. Tapi... Waktu itu Eunwoo hyung bilang, kalau di sini jauh lebih aman dibandingkan di luar sana. He said that we should be thankful,"

"Hey! Jaehyun hyung also said that to me," potong Mark.

"Eunwoo hyung juga bilang, kalau kita harapan terakhir semua orang di dunia ini. Entah apa maksudnya,"

"Tapi aku bingung, apa mereka tidak memikirkan soal orangtua mereka? Apakah mereka tidak pernah berniat untuk kabur?"

Jeno mengangkat kedua bahunya singkat, "Aku juga memikirkan hal yang sama,"

Tap tap tap!

Jeno dan Mark sontak menolehkan kepalanya setelah mendengar suara sepatu yang semakin dekat dengan mereka.

"Jeno..." bisik Mark pelan sambil menarik lengan lelaki itu.

Mark membuat keduanya bersembunyi di salah satu ruangan kosong yang ada di koridor lantai 5 itu.

"Hyung, kenapa kita bersembunyi?" tanya Jeno.

Mark tidak menjawab pertanyaan Jeno, melainkan mengintip keluar ruangan untuk melihat siapa yang datang.

Tak lama kemudian, seorang pria dengan jas putih, berjalan melewati ruangan tempat mereka bersembunyi.

Keduanya terus melihat pria itu hingga akhirnya pria itu tak terlihat lagi.

[3-4] ATTACK's Series: AFTER ATTACK-BEFORE ATTACKWhere stories live. Discover now