15

251 51 19
                                    

"...untuk itu aku minta tolong pada Mark Lee dan Huang Renjun untuk maju ke depan,"

Para ATCKers langsung bergumam bingung ketika kedua nama itu disebutkan.

"Hyung, kau disuruh maju!" kata Jeno.

Mark mengernyit, kemudian menatap Renjun yang hanya menguap malas. Renjun pun berjalan ke arah Mark dan menarik tangan Mark.

"Ayo, hyung. Biar cepet selesai. Gue ngantuk!" kata Renjun.

Akhirnya Mark hanya bisa pasrah ketika Renjun menariknya ke depan.

Di bagian depan ruangan itu, Profesor Kim menunggu mereka dengan senyum tipis.

"Maaf sudah merepotkan kalian. Tapi hanya kalian berdua yang bisa kami jadikan contoh," kata Profesor Kim

Mark langsung paham kenapa ia dan Renjun diminta untuk ke depan. Pasti mereka akan disuruh untuk menunjukkan kekuatan mereka.

"Nah... Seperti yang kubilang sebelumnya, di beberapa orang injection akan memberikan superpower. Dan dua teman kalian inilah contohnya," kata Profesor Kim

Kemudian, Profesor Kim menatap Mark dan Renjun, seakan memberi kode kepada kedua orang itu untuk menunjukkan kekuatan mereka.

Renjun mendecak kesal sambil merotasikan bola matanya.

Tapi kemudian, tubuhnya sudah menghilang dan muncul di bagian belakang ruangan.

"Wah... Teleportasi!"

"Cool!"

Para ATCKers langsung memberikan reaksi kagum pada kekuatan Renjun, membuat Renjun tersenyum bangga.

"Thank you, Renjun. You can come back here," kata Profesor Kim bersamaan dengan Renjun yang kembali muncul di bagian depan ruangan.

Kemudian, Profesor Kim menatap Mark dan mengangguk. Mark pun menghela napasnya pelan.

Ia tidak yakin bisa mengeluarkan kekuatannya itu sekarang. Karena menurutnya, wind power nya akan keluar saat ia merasa ketakutan atau terdesak.

"I don't know professor," kata Mark pelan.

"It's okay. Just try it,"

Pada akhirnya, Mark memfokuskan diri dan berusaha menempatkan dirinya dalam posisi terdesak atau ketakutan.

Ia memikirkan sesuatu yang bisa membuatnya takut.

"Argh!"

Whuuuuushhhh...

Dan segera saja hembusan angin memenuhi ruangan itu, membuat semua orang sedikit terjungkal ke belakang.

Tapi makin lama, angin itu semakin kencang dan tidak terkendali. Beberapa orang sampai benar-benar terlempar ke belakang saking kuatnya angin itu.

Beberapa meja dan barang-barang lain mulai beterbangan, nyaris mengenai beberapa orang di sana.

Renjun yang berdiri paling dekat dengan Mark langsung mengambil tindakan.

Dengan susah payah, ia berusaha mendekati Mark, yang notabenenya pusat dari tiupan angin itu.

"Mark hyung! Fokus! Hilangin rasa takut lo! Kendaliin anginnya!" teriak Renjun sambil berusaha meraih tangan Mark.

"MARK HYUNG!!!"

Bersamaan dengan itu, Renjun berhasil memegang tangan Mark. Dan segera saja, angin kuat itu perlahan-lahan berkurang.

[3-4] ATTACK's Series: AFTER ATTACK-BEFORE ATTACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang