Part 55

4K 198 84
                                    

Vote sebelum membaca yak💃😊

Happy Reading...

Tentang perjuangan bukanlah hal yang spele, jika diantara kita hanya aku yang berjuang itu adalah hal sia sia karena di dalam cinta bukan hanya seorang saja yang berjuang, tapi harus kedua pihak.


Syakila berjalan keluar dari perkarangan hotel, dia terus melangkahkan kakinya sampai tidak sadar bahwa dirinya sudah di jalan raya. Syakila tidak menyadari itu, pikirannya terpenuhi dengan perkataan Rafael tadi.

Syakila tetap berjalan sampai di mana dia sudah di tengah jalan raya, terdengar banyaknya klakson yang berbunyi berhasil menyadarkan Syakila. Syakila mengerutkan dahinya melihat sekeliling.

Mata Syakila langsung membelalak lebar, terlihat mobil truk dari arah kanan yang melaju dengan kecepatan tinggi, Syakila mengambil ancang-ancang berlari untuk menghindari truk itu, namun nasip berkata lain, truk tersebut menyambar tubuh Syakila.

Bukkh

Suara itu menggema, bersamaan dengan tubuh Syakila yang terpental mengenaskan ke jalan dengan keadaan terlentang dan jeritan dari orang orang yang melihat hal itu. Semuanya itu terjadi begitu cepat dan tak terelakkan.

Gadis itu membuka matanya perlahan dengan rasa sakit dia rasakan, tulang terlepas dari kerangkanya, daging yang sobek. Dengan kepala yang keluar darah, kaki yang susah di gerakkan, dadanya sesak pandangannya mengabur.

Syakila menahan sakit yang amat sangat di setiap inci tubuhnya. Dia diam, sama sekali tidak bisa menangis karena pasokan udara di paru-parunya menipis. Dia melihat beberapa orang yang berlari ke arahnya.

Apa ini akhir dari segalanya?

Dia mencoba menjulurkan tangannya ke arah orang yang tengah melihatnya, seolah meminta bantuan, tapi tidak ada seorang pun yang membantunya mereka hanya berdiri dengan tangan menutup mulut mereka masing-masing.

Tubuh Syakila lemas seketika tangan yang semula di julurkan terhantam ke jalan kembali, dia meringis sampai pada akhirnya pening kembali menghantam dirinya, matanya tertutup bersamaan bunyi ambulance yang datang.

****
Kevin menarik rambutnya frustasi, dia sesekali menghantam kepalanya sendiri ke tembok kaca luar ruangan Syakila. Baru aja tadi pagi dia bersama dengan adiknya, bercanda gurau, tertawa bersama, melihat adiknya merengek lucu tapi sekarang telah hilang tergantikan dengan raut wajah pucat pasi.

Badan Adiknya terbujur kaku di atas brankas operasi. Mamanya yang kini sedang pingsan, Shilla kakaknya juga masih menangis dengan suaminya yang berusaha menenangkan, sedangkan Farrel tidak di bawa.

Andre yang sudah terduduk mengenaskan di lantai, keadaannya bisa di katakan tidak baik baik saja, rambut yang acak-acakan, baju kemeja yang terbuka kancing. Dia juga terpukul akan kejadian yang menimpa sosok yang sangat dia cintai dari awal.

Dokter keluar dengan raut tidak terbaca, "keluarganya Syakila?"

"Ya Dok, bagaimana dengan adik saya? Dia baik baik saja kan Dok?" tanya Kevin dengan beruntun.

Dokter tersebut menghela nafas, "Syakila kehilangan banyak darah, dan dia juga mengalami geger otak akibat pembenturan yang sangat keras di kepalanya."

"Dok, pasti ada jalannya kan? Dia pasti akan sembuh iya kan?" tanya Shilla. Dia menggeleng kepalanya lemah.

"Hanya ada sedikit kemungkinan, soalnya penyakit yang Syakila alami juga sudah cukup parah. Jadi berbanyak berdoa." jelas Dokter Fandi, dia langsung melenggang pergi. Meninggalkan semua orang di sana yang tertampar dengan keadaan.

SYAKILA Where stories live. Discover now