part 57

4.7K 198 74
                                    

Vote sebelum baca yak  😇

Ayok sambil menbaca dengerin mulmednya.

Agnes monica : tanpa kekasihku.

Happy Reading...

Sebulan sudah berlalu, tapi tidak ada tanda tanda Syakila akan bangun dari tidur panjangnya. Rafael dengan sabar menunggu Syakila, walaupun dia sekarang sudah semester dua menghampiri ujian akhir semester, tetapi dia hampir setiap hari datang menjenguk, tidak pernah absen.

Setiap datang pula Rafael selalu curhat akan kekosongan hatinya. Dia begitu tersiksa akan melihat kondisi Syakila sekarang. Begitupun keluarga Syakila.

Pernah mereka begitu putus asa saat melihat beberapa dokter ingin mencabut semua alat bantu di tubuh Syakila, katanya Syakila benar-benar tidak bisa terselamatkan lagi, karena tidak ada satupun tanda tanda dia akan kembali.

Tapi Rafael menolak dengan keras agar tidak ada satupun dokter yang bisa melakukan itu, karena dia percaya pasti Syakila akan bangun, kalau sampai dokter melepaskan alat bantunya Rafael akan membuat rumah sakit ini terima akibatnya. Dan karena ancaman tersebut sampai sekarang Syakila masih terbaring dengan alat alat di tubuhnya.

Sekarang hubungan dirinya dan Safina sudah tidak ada lagi, Rafael telah membatalkan semua perjanjian kala sudah mengetahui semua niat busuk Safina. Dia yang membuat Syakila seperti ini, dia yang menyewa truk agar mencelakai Syakila, Rafael tidak menyangka Safina ternyata sejahat itu, dan Omanya juga sangat terpukul akan berita itu, dia tidak tau kalau gadis yang akan di jodohkan dengan cucunya akan berbuat semerendehkan itu. Akhirnya Oma pun menyetujui Rafael dengan pilihannya sendiri.

Akhirnya orang tua Safina minta Safina kembali ke London. Sebelum itu orang tua Safina juga meminta maaf kepada orang tua Syakila, mereka sangat menyesal, mereka tidak menyangka kalau anaknya juga sejahat itu. Dan mereka juga meminta sebagai tanggung jawabnya kedua orang tua Safina akan membiayai semua biaya rumah sakit, tapi itu ditolak oleh orang tua Syakila. Mereka bisa membayarnya sendiri.

Sedangkan Kevin, dia awalnya tidak bisa menerimanya. Dia berniat akan membalas dendam kepada Safina, tapi Ayahnya melarang, percuma itu tidak akan bisa mengubah apapun.

Semuanya pun terselesaikan, Kevin yang sekarang sudah bisa maafkan Rafael, dia juga tidak tega melihat Rafael yang sama hancurnya seperti dirinya.

*****

Seperti biasanya, sepulang sekolah Rafael langsung menuju ke rumah sakit. Setiap hari dalam sebulan ini, itu sudah seperti rutinitasnya. Tidak ada hal penting lagi selain dirinya, semua orang tau itu.

Rafael menghentikan mobilnya di perkarangan rumah sakit, dia keluar dengan sebuket bunga mawar di tangannya.

Dia berlari, menuju ruangan Syakila. Sesampainya dia langsung tersenyum ketika matanya jatuh pada sosok yang tengah berbaring lemah di atas brankas rumah sakit dengan berbagai alat pendeteksi kehidupan terpasang di tubuhnya.

"Hai sayang! Aku datang!" sapa Rafael, dia meletakkan bunga yang di bawanya ke atas nakas, lalu menyematkan kecupan lama di kening Syakila. Menyapa hangat gadis yang masih setia tidur sampai sekarang. Dia masih tertidur, entah kapan dia akan bangun dari tidurnya.

Ia meraih tangan Syakila, mengecup punggung tangannya seraya memejamkan mata. "Kamu kapan bangun? Nggak pegel tidur terus?"

"Kamu nggak kangen aku? Aku tau pasti jawabannya gak, karena mana mungkin kamu kangen sama orang yang udah nyakitin kamu," ujarnya terkekeh sendu.

"Aku minta maaf, bangun lah! Apa kamu nggak mau pukulin aku? Aku siap kok, walaupun kamu maki kamu pukul sampai berdarah pun aku siap, tapi tolong bangun!" Rafael tak kuasa menahan bulir bening yang melunjur jatuh ketika rasa rindu begitu menyayat batinnya.

SYAKILA Where stories live. Discover now