Part 56. Ending?

5.4K 199 128
                                    

Sebelum baca vote dulu yaaa💃💃

Harap koreksi kalau typo ya

Happy Reading...

Semua orang cemas menunggu dokter keluar dari dalam ruang operasi. Lampu masih berwarna merah petanda operasi masih belum selesai.

Semua keluarga Syakila berdoa akan keselamatannya, dokter di dalam sedang berusaha menyelamatkan nyawa Syakila. Entah sudah berapa jam mereka di dalam, Kevin hanya berdoa semoga adiknya selamat.

Kevin memutuskan untuk duduk di samping Andre, Andre juga sekarang sama seperti dirinya. Pria itu menatap kosong ke arah dinding kaca yang di hadapannya. Dia menghela nafas lelah, Kevin menepuk bahu Andre, berusaha menenangkan, tapi dirinya sendiri juga tidak tenang dari tadi.
Kevin bersandar di sandaran kursi, kemudian menutup matanya perlahan.

Setetes air mata keluar dari ujung sela sela kelopak matanya.

Dek gue mohon berjuanglah!.

Lama menunggu akhirnya pintu ruang operasi terbuka. "Bagaimana Dok dengan anak Saya?" tanya Arkan dengan cemas.

"Alhamdulillah operasinya berjalan dengan lancar, tapi anak Anda sekarang mengalami koma."

Baru saja mereka mengucapkan syukur, tapi sudah berduka kembali. "Kira kira kapan anak saya sadar dok? Apa dia akan sembuh?" tanya Arkan kembali.

Dokter Fandi menghela nafas. "Saya tidak bisa memberi harapan pak, semoga ada keajaiban yang bisa membantu Syakila, berdoalah."

"Syakila akan kami pindahkan ke ruang rawat dan kalian bisa melihatnya." lanjut dokter Fandi lagi.

"Makasih dokter," ujar Arkan. Dokter Fandi mengangguk, setelah itu dia langsung pergi.

"Pa anak kita, hiks, Syakila pa! Dia pasti akan sembuh kan?" Alhena menangis di dekapan suaminya, dia tidak sanggup melihat putrinya yang sudah di ambang nyawa.

"Mama yang sabar ya! Papa akan lakuin apa yang terbaik," sahut papa Syakila. Dia mencoba menenangkan istrinya yang kini sudah terisak dengan tangisnya.

"Ayo kita lihat Syakila pa!" ajak Diana, mereka semua mengangguk dan mengikutinya.

Kevin dan Andre menunggu di luar, mereka menunggu jadwal jenguk Syakila. Di dalam sana sudah ada Shilla dan suaminya. Sedangkan Mama dan Papanya sudah pergi ke kantin untuk membeli makanan.

*****

Rafael berdiri kaku di depan lobi rumah sakit, dengan penampilan yang acak-acakan, muka yang dipenuhi lembam sebab pertengkarannya dengan Kevin tadi. Sepulang Kevin, dia langsung berpamitan kepada orang tuanya, dia ingin melihat Syakila, walaupun Oma dan Safina melarangnya Rafael tetap pergi tidak peduli lagi dengan larangan kedua wanita tersebut.

Dia melangkah kakinya ke dalam, dia masuk ke dalam lift menuju ruang Syakila di lantai 2. Sesampainya di atas Rafael langsung berlari, pikiran sekarang cemas memikirkan yang tidak tidak.

Di ujung koridor rumah sakit, Rafael bisa melihat Kevin dan Andre yang sedang terduduk cemas di depan ruangan, dan itu pasti ruang rawat Syakila. Dia berlari tidak peduli dengan banyak pasang mata yang melihat ke arahnya dengan tatapan heran.

Tujuannya sekarang iyalah dia hanya ingin tau keadaan Syakila.

"Vin, bagaimana dengan Syakila?" tanyanya sampai di depan Kevin dan Andre.

Kevin yang sudah kenal dengan suara tersebut dia langsung berdiri dan menatap tajam Rafael. "Ngapain lo di sini, hah? Mau bikin adek gue tambah parah? Atau mau ketawain adek gue?" tanya Kevin sarkas.

SYAKILA Where stories live. Discover now