part 21

1.3K 143 13
                                    


Ayo jan lupa vomentnya  yah!! Jangan jadi silent reader's:!

Happy Reading

"Apaan sih lo? Nggak waras emang. Minggir di sini Zoya duduk," sentak Syakila mendorong bahu Rafael.

"Temen lo tuh di samping lo,"Ujar Rafael menujuk kursi seberang nya. Sontak kila menoleh melihat Zoya yang tengah duduk dengan Dicky dan di depan nya Risa dan Bagus dan Naura? Kila celingak celinguk mencari di mana Naura.

"Tuh,"Rafael memutar kepala Syakila melihat ke depan mereka. Benar saja Naura ada di depan nya dengan Bima.

"Kok kalian bisa disini?" tanya kila heran, bukannya mereka bus lain.

"Bisa dong," Rafael menjawab sombong seolah dia yang berkuasa.

Kila menatap jengah cowok di sampingnya ini.

" Gue serius," ujar Syakila

"Cieee yang mau diseriusin," goda Rafael menoel hidung Syakila. Syakila menepis kasar tangan Rafael.

"Au ah terserah lo!" cetus Syakila sambil membuang muka keluar jendela.

"Yee ngambek, gue disini buat jagain lo," ucap Rafael serius. Sontak kila menoleh.

"Apaan sih, siapa juga yang butuh dijagain?" sahut Syakila kesal, padahal jantungnya sudah deg deg-an.

"Gue pengen aja,masak gue biarin cewek gue sendiri," ucap Rafael mengerlingkan matanya.

"Iehh, najis!" desis Kila seraya membuat raut wajah jijik.

Sementara Aris mencari cari keberadaan Syakila, dia tidak tau dimana Syakila duduk. Tidak sengaja matanya menangkap objek yang dicarinya yang sedang melempar candaan dengan orang di sampingnya. Rafael, yah Rafael bukan nya dia di bus yang satu lagi kenapa bisa di sini, aneh.

Di saat Aris hendak menuju kearah mereka, langkahnya terhenti karena bus sudah bergerak berjalan.

Dan dia memilih duduk di belakang Zoya dan Dicky, di samping cewek yang sedang menunduk malu karena ketua osis sekolah mereka yang saat ini duduk di dekatnya. Tapi Aris tidak peduli, sekarang pikirannya dipenuhi dengan pertanyaan "mengapa Rafael bisa satu bus sama mereka?"

"Oke semuanya beruntung gue di bus kalian, gue akan menyanyikan sebuah lagu khusus buat cewek yang di samping gue," ucap Rafael sambil menatap Kila pas di manik manik mata Syakila.

Seisi bus langsung bersorak dan menyuruh Rafael langsung bernyanyi, tapi ada juga yang menatap tidak suka dan patah hati karena cowok idaman mereka lebih memilih bag girl itu.

Tapi mereka tidak bisa mengatakan apapun dan berbuat apapun sekarang mereka hanya akan menunggu. Menunggu Rafael jomblo kembali.

Rafael pun langsung menyanyikan sebuah lagu berjudul "Endless love"

My love,
There’s only you in my life
The only thing that’s right

My first love,
You’re every breath that I take
You’re every step I make

Rafael menyanyikan nya sambil menatap Syakila dan memegangi tangannya membuat pipi Syakila merona.

Semua orang di dalam bus ikut menghayati dan ikut menyanyikannya kecuali Aris yang sejak tadi melihat interaksi mereka dan mengepalkan tangannya. Aris tidak senang melihat Rafael begitu akrab dengan Kila, dia cemburu.

Rafael pun mengakhiri acara menyanyinya dan menatap Kila serius.

"Gimana lo baper nggak La?" bukan Rafael tapi Naura yang bertanya.

Sontak Kila dan Rafael menatap kepadanya dengan berbeda tatapan, Rafael dengan tatapan datar Kila dengan tatapan tajamnya.
Sang empu yang mendapat tatapan tersebut hanya nyengir kuda dan berbalik ke depan kembali.

"Gimana?" tanya Rafael sambil menaikan alisnya.

"Apanya?" tanya kila bingung.

Rafael hanya mendesah, kenapa cewek di depan nya ini nggak peka sama sekali.
"Nggak ada," ucap Rafael.

"Yaudah," balas Syakila malas. Syakila padahal memang mengerti, tapi berpura-pura biar cowok di depannya bisa romantis sedikit. Tapi nihil Rafael tetap pada sifatnya datar.

"Gimana lo beneran mau kan jadi pacar gue?" tanya Rafael yang sudah geram dengan cewek di depannya.

"Hah?" beo kila kaget. "Kenapa sih lo pengen banget gue jadi pacar lo? yang ngejar lo banyak tuh liat sekeliling lo," Ujar Kila sambil menuju cewek seisi bus yang menatap Rafael penuh minat.
"Gue ngak butuh mereka, gue maunya lo!" ucap Rafael lagi.

"Kenapa harus Gue?" tanya Syakila menujuk dirinya sendiri.

"Karena lo doang cewek yang nolak gue," ujar Rafael santai.

"Ouh ya? Berarti gue yang pertama dong," seru Syakila.

"Hemm, makanya mau yak?" pinta Rafael agak memaksa.

"Kok lo maksa?" Syakila menatap Rafael malas.

"Karena gue ngak suka penolakan," Rafael memasang wajah menyebalkan.

"Gini ya, gue ngak bisa percaya aja sama cowok yang awalnya jadi musuh gue, mungkin ini cuma muslihat lo."

"Ini bukan muslihat, gue beneran suka sama lo!"

"Suka belom tentu cinta."

"Intinya lo mau kan?"

"Kalo lo beneran, gue pengen bukti dan perjuangan lo," putus Syakila dan memilih melihat keluar jendela.

TBC

Ayu yukk segini dulu yakk

Vote and komen dongg

SYAKILA Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt