Part 46

1.7K 102 66
                                    

Assalamu'alaikum teman teman!
Masih ada yang nungguin?
Yukk serbu!
Jangan lupa klik bintang disamping ⭐

Harap koreksi kalau typo yak💃

Happy Reading..

Di teras rumah, Syakila duduk dengan manisnya menunggu orang yang tadi malam sudah berjanji akan menjemputnya. Suara deru motor terdengar, Syakila langsung menuju ke gerbang dan melihat Rafael dengan motornya berhenti di depan rumahnya.

"Masih pagi, jangan lari lari!" ujar Rafael terkekeh geli saat melihat Syakila berlari kecil.

"Dih! Siapa yang lari? Orang jalan kok," kilah Syakila. Mukanya sudah merah padam.

"Nggak ngaku lagi, emang cewek gengsian!" ledek Rafael seraya mengacak rambut Syakila.

Syakila mendengus, dia langsung menepis tangan Rafael, "jahat banget deh! Nggak tau apa orang capek rapiinnya, " gerutu Syakila, dia mencebikkan bibirnya kesal.

Rafael terkekeh, "eh- sini sini rapiin balik," jari Rafael menyisir rambut Syakila kembali. Lalu setelah itu Rafael melihat Syakila dari atas ke bawah.

"Apa sih, kek apa gitu liatnya. Ayok nanti telat!" ajak Syakila, dia berjalan duluan, baru dua langkah tubuh Syakila langsung hilang keseimbangan, karena Syakila menginjak tali sepatunya sendiri.

Rafael langsung sigap menarik tangan Syakila, dengan reflek Syakila terbawa kepelukan Rafael.

"Nah 'kan! Ngak hati hati sih, buru buru tali sepatunya lupa diikat. Apa segitu kangennya yak?" ujar Rafael, setelah itu dia langsung terkekeh geli akibat pukulan di pinggangnya.

Syakila melepaskan pelukannya dengan bibir manyun, dia menatap Rafael kesal. Bisa bisanya dia meledek dirinya.

Rafael tersenyum geli melihat raut kesal Syakila, Rafael tiba-tiba berjongkok di depannya membuat Syakila reflek mundur, dan menatap Rafael bingung.

"Berhenti sayang!" perintah Rafael, Syakila pun berhenti mundur dan melihat Rafael yang sekarang sedang mengikat tali sepatunya.

Syakila tidak bisa menahan senyumnya melihat perlakuan Rafael, dia sangat senang, hatinya berdebar debar. Syakila mengulum bibirnya agar tidak cengengesan sendiri, dia sekarang sedang kesal sama Rafael, jadi dia tidak akan mudah merayu dirinya. Walaupun sekarang syakila sudah mati matian menahan jeritan bahagia.

"Senyum aja kali. Ngapain ditahan," ujar Rafael dengan tampang gelinya.

Syakila langsung menetralkan kembali mulutnya, "nyebelin banget sih!" Syakila langsung berjalan duluan dengan menghentakkan kakinya.

"Diem ngak?" sentak Syakila kesal, bagaimana tidak, Rafael di belakang tetap saja menertawakannya.

Rafael langsung kicep, dan berlari menyusul Syakila yang sedang memakai helm dengan susah payah.

"Sini aku pakein!" Rafael hendak mengambil alih tapi Syakila langsung berbalik, dengan keras kepala Syakila tetap memasang dengan susah payah.

Rafael menggeleng, senyum geli dibibirnya tidak pernah pudar dari tadi. Kenapa Syakila sekarang sangat mengemaskan. Dengan gemasnya Rafael membalikkan badan Syakila ke arahnya, lalu mengambil alih memasangkan helmnya.

Syakila kaget, tapi dia langsung menetralkannya kembali.

"Ayo naik jangan cemberut mulu!" ujar Rafael. Syakila menatap tajam Rafael, tapi  dia menurut.

"Pegangan cepat! Katanya telat," ujar Rafael melihat Syakila melalui spion.

"Hemm," Syakila memegang jaket Rafael.
Rafael tercengang, dia langsung menacap gas, alhasil Syakila memeluk Rafael.

SYAKILA Where stories live. Discover now