part 22

1.2K 133 15
                                    


Yuhuuu Assalamu'alaikum.
Epribadeh semua...
Gimana kabarnya?.. 😋

Hay kalian smua vote yak jan jadi silent readers 😂

Maaf yak typo bertebaran..

Happy Reading...

Jauh perjalanan sampai lah mereka di puncak, semua turun dan mengambil barangnya masing-masing.

"Uh akhirnya sampai juga, pegel semua badan gue," ucap Naura sambil merenggangkan badannya.

"Mau gue pijit?" tanya Bima menggoda sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Gaje!" sela Syakila ketus sambil menatap Bima sinis.

"Eh singa betina lo sirik bener ya. Tuh di samping lo udah ada singa jantan noh, manjain!" Bima berucap kesal sambil menunjuk Rafael.

"Emang mulut lo harus Zoya jahitin yak," gertak Syakila geram.

"Kok gue?" Zoya menunjuk dirinya sendiri.

"Kan lo yang mau jahitin mulut si Reptil ini," Kila menghendikan bahunya.

"Kalo dia gangguin gue sihh iya," sahut Zoya mangut mangut.

"Yaudah Naura aja," tunjuk Syakila ke arah Naura

"Yehh kok gue?" sela Naura malas.

"Iya kalo lo jahit, dia sih oke oke aja. mau kok Bima kan?" ujar Risa sambil tersenyum.

"Gak mau gue!" sahut Naura cepat.

"Udah udah! Kalian kenapa sih pada rebutan gue, gue tau kok gue ganteng. Tapi jangan kek gini juga kasian teman gue, ntar ngiri!" ucap Bima penuh percaya diri sambil menyisir rambutnya, sok cool.

Mendengar ucapan penuh percaya diri dari Bima, sontak mereka melihat kearah Bima dengan mata melebar, percaya diri sekali dia.

"Apa liat liat, gue tau gue ganteng!" ucap Bima tersenyum manis.

"Iehh!" Kila dan ketiga teman nya memasang ekpresi mau muntah.

"Lo punya kaca gak? Kalau gak nihh gue kasih," celetuk Naura sambil memasukkan tangan nya ke dalam tas mencari sesuatu.

"Ho'oh, biar lo sadar kalo muka lo tuh pasaran banget" ucap Zoya seperti biasa nyelekit.

"Yaampun tega banget ya lo nyakitin hati gue," ucap Bima memegang dadanya. Sosok dramatis.

Rafael dan yang lain hanya menatap jengah dengan kelakuan Bima raja lebay.

"Untung teman!" ucap Dicky.

"Emang kenapa, lo mau uninstall gue?" Bima memasang wajah terkejut.

"Diam!" ucap Rafael singkat mampu membuat mereka kicep.

Mereka pun berjalan mengikuti gerombolan yang lainnya.

"Oke anak anak kita akan berkemah di sini, sekarang kalian semua buat tenda masing-masing." umum pak Bisma.

"Siap Pak!" seru mereka semua.

"Semua bubar dan kerjakan!" titah pak Bisma lalu melenggang pergi.

"Ayo girl kita kerjakan, biar cepet selesai gue mau istirahat capek,"ucap Kila.
Dan mereka pun memulai membuat tenda.

"Ieh kok Susah banget sih," gerutu Kila yang sedang mengikat tali di sebuah kayu.

"Sini gue bantuin," ucap Rafael yang entah sejak kapan sudah berada di sampingnya. Pandangan mereka bertemu, untuk sesaat mereka saling menatap seolah tengah meneliti pahatan dari wajah masing-masing.

"Ekhem, lama banget bang liat nya," ucap Bima yang baru saja sampai di sampingnya Naura.

Sontak mereka terkejut dan melihat kearah manusia yang tidak tau keadaan ini.

"Ganggu aja lon!" sinis Rafael.

"Emang lagi apaan bang?" tanya Bima menaik turunkan alisnya.

"Lagi cari cara menghilangkan satu orang," ujar Bagus yang baru sampai dan diikuti ole Dicky.

"Hah, emang siapa? kok gue nggak tau,"tanya Bima dengan tampang sok polos.

"Orang nya di samping gue," ujar Naura.

"Hah siapa? " Bima melihat ke sampingnya dan Naura "gue?" Dan menunjuk dirinya sendiri.

"Bukan tapi setan!" ujar Kila geram.

"Setan emang udah hilang, kan nggak keliatan," sahut Bima lagi.

"Bunuh orang dosa nggak sihh?" geram Kila yang emosinya sudah di ubun-ubun.

"Dosa lah, tapi lebih kejam fitnah," seru Bima menarik senyum, yang menurut Kila sangat menyebalkan.

"Gue gorok juga lo," sentak Syakila yang ingin maju tapii tangannya ditahan Rafael.

" Udah biarin aja," ucap Rafael.

"Aciee pegang pegang tangan, bukan muhrim Raf," ujar Bima yang belum diam juga.

"Terus yang lo pegang tangan Naura itu muhrim?"  Zoya berkata sinis.

"Ini cewek gue lah, udah muhrim!" sahut Bima yang tidak tau malu mengangkat tangan mereka.

"Eh pentolan ayam, gue bukan pacar lo, jangan ngaku-ngaku deh!" hardik Naura menepis tangan Bima kasar.

Bima melongo dan teman-temannya sudah tertawa geli.

"Pentolan ayam? Hahaha!" ejek Kila seraya tertawa sinis.

"Apaan lo singa?" sentak Bima kesal menoyor kepala Bagus .

"Kok lo noyor gue, yang ngatain lo kan mereka berdua," damprat bagus tidak terima, sambil menujuk ke arah Naura dan Kila.

"Hehehe," Bima nyengir kuda.

"Kan ngak mungkin gue noyor kepala cewek, cewek itu buat di jaga Gus." ujar Bima sok bijak.

"Sok bijak lo, padahal udah di tolak." ujar Bagus kesal.

"Apaan sih gue gak ditolak, cuma belom di terima." seru Bima mangut mangut.

"Sama aja bangke!" Habis sudah kesabaran Bagus. Dicky dan Rafael hanya geleng-geleng kepala.

"Katanya fakboi tapi sekali deketin cewek langsung di tolak!" seru Rafael.

"Muka aja datar lu berdua, mulut kek cabe, nyelekit!" ujar Bima menatap tajam Rafael dan Dicky.

"Udah! Lo semua kesini ngapain, hah?" Kila yang sudah enek dengan kelakuan para geng cowok yang katanya most wanted. Langsung menengahi perdebatan mereka.

"Bantuin ciwi ciwi lah," ujar Bima seolah telah melupakan kejadian tadi.

"Yaudah bantuin kenapa jadi berantem?" damprat Syakila melirik mereka sinis.

"Siap singa betina!" Bima mengangkat tangannya memberi hormat kepada Kila.

"Dasar alay!" cetus Kila. Dan mereka pun melakukan perkerjaan mereka tadi yang tertunda dengan kehadiran geng cowok kresek.

TBC.

Yuhuuu segini dulu yak 😂😂
Oiya gees ini belum masuk konflik sebenernya cerita..
Pkoknya pantau terus yak ig ku dan di wattpad yakk.. 😘😂

Ig. aiza_4587

SYAKILA Where stories live. Discover now