Part 32

1.2K 113 31
                                    

Sebelum baca diharapkan vote dulu ya gaiss.
Harap dikoreksi kalau typo yakk😙..

Happy Reading...

Janganlah sampai kesalahan pahaman ini  membuat dirimu membenciku dan pergi dari hidupku, karena aku tak akan pernah sanggup!

Gelisah, galau, nggak tenang itulah yang sekarang yang di rasakan Syakila. Sekarang Rafael pasti sudah sangat marah, dari tadi malam syakila sudah menelpon dan menyepam Rafael tapi tidak ada satu pun yang di respon.

Ketiga temannya pun sudah Syakila hubungi tapi hasilnya sama, tidak ada yang bisa dihubungi. Bima bisa dihubungi itu pun dengan HP Naura dan Syakila sudah menanyakan di mana Rafael berada dan Bima pun sama tidak tahu.

Resah, Syakila harus apa? Dia tidak tau akan begini dan kalau tau pun Syakila tidak akan pernah berbuat. Dan itu hanya salah paham karena tadi Aris dengannya hanya belajar dan ada satu buku yang menarik perhatian Syakila lantas Syakila pun mengambilnya tapi keduluan Aris dan tak sengaja tangan mereka terlihat seperti berpegangan.

Ya hanya itu tidak lebih, tidak seperti apa yang Rafael pikirkan. Tetapi apa boleh buat Rafael sudah terlanjur pergi tanpa mendengarkan penjelasannya.

Syakila masih bergelud dengan pemikirannya sendiri di atas kasur tidak sadar akan jam yang sudah menunjukkan angka 08:00 waktunya makan malam.

Tok... Tok... Tok

Suara ketukan pintu berhasil membuyarkan Syakila dari segala pemikirannya.

"Kil lo udah tidur?" Kevin bertanya di luar tidak langsung membuka pintu.

"Belom," Kila menjawab "kenapa di luar? tumben lo gak langsung masuk?"

"Diluar ada temen lo tuh," Masih di luar Kevin belum masuk ke dalam.

Mendengar ucapan Kevin tadi Syakila langsung saja berdiri, kira kira siapa? Temannya? Tidak mungkin karena mereka  hari ini sibuk di rumah perkerjaan menumpuk katanya. Dan kalau pun mereka ke sini mereka akan memberi kabarnya dulu. Lantas siapa?  Tidak mungkin Rafael bukan? Buat apa kesini dianya kan lagi marah.

"Woi jangan melamun di situ bego!  Cepat turun!" Kevin melempar Syakila dengan bantal sofa yang ada di kamar Syakila. Ya kevin akhirnya masuk karena tadi tidak ada sautan sama sekali, Kevin kira ada terjadi sesuatu ternyata malah melamun. Anjirr emang.

Syakila akhirnya terkejut dan langsung menoleh ke samping, menatap tajam orang yang melemparkannya tadi. "Lo ya emang gak ada akh- Rafael?" Syakila melebarkan matanya melihat orang di sampingnya.

"Eh bukannya tadi bang Kevin ya? kok jadi Rafael sihh, apa gue lagi halu? Iya bener nih gue lagi halu soalnya mana mungkin Rafael ke sini," Kila mengucek matanya memastikan orang di depannya ini nyata apa cuma haluannya.

"Iehh Bang lu kok berubah jadi Rafael sihh? Lu power rangers? Bukan kan jadi kok bisa berubah?" Syakila masih saja mengucek matanya.

"Jangan di ucek terus nanti merah loh," Lembut, berat khas suaranya.

"Ieh kok suara lo juga sama persis?  Ini mimpi yak? Tolong cubit gue dong," Syakila menjulurkan tangannya.

Cup

Rafael tidak mencubit tapi mencium tangan Syakila lembut.

SYAKILA Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum