Part 51

2.6K 147 89
                                    

Vote dulu sebelum baca ya...

So ayuk komen yang banyak,,, tiap baris komen pun boleh kok. Jujur baca komen kalian bikin mood aku naik, serasa cerita ku di apresiasi 😊

Happy Reading.

Hari ini hari senin, semua guru dan murid SMA Bahagia melaksanakan upacara. Semua murid harus memakai topi dan dasi kalau ada yang tidak memakainya dikenakan hukuman.

Jadi sekarang, Syakila sedang mondar mandir sendiri, dia bingung, takut karena hari ini dia tidak membawa topi.

"Ya, gue harus gimana nih? Gue lupa bawa topi," ucap Syakila resah.

"Lo takut La? Gak biasanya lo gini? Mana Syakila badgirl kita?" tanya Naura dengan santainya.

Plakkk

Zoya langsung mengeplak kepala Naura. "Lo gila apa gak waras Ra? Syakila lagi sakit bodoh! Masa nanti dia kena hukuman," celetuk Zoya kesal.

"Ouhh iya," Naura menyengir memperlihatkan gigi putihnya.

"Mending lo gak usah upacara Ya, lo kan juga sakit!" tawar Risa.

"Wah, tumben otak lo nyambung Ris?" ledek Naura.

"Udah, udah! Gue tetap ikut upacara!"

"Tapi gimana lo kan gak bawa topi?"

Mereka memikirkan sesuatu, tanpa sadar keempat cowok sudah berada disamping mereka. "Ada apa La?" tanya Dicky heran saat melihat keempat perempuan ini melamun ditengah jalan.

"Eh Dicky, gini Syakila lupa bawa topi tadi," sahut Naura. Di melihat keempat cowok tersebut dengan senyum jumawa, tapi tidak untuk satu orang yang sangat di bencinya, siapa lagi kalau bukan Rafael. Setelah kejadian kemaren Naura sangat muak melihat Rafael, dia kesal melihat Syakila menangis semalam hanya karena manusia idiot didepannya ini.

Mendengar nama Syakila, Rafael langsung menegakkan wajahnya. Dia menatap ke arah Syakila, tapi Syakila tidak melihat ke arahnya. Seolah dia tidak menyadari kehadirannya.

"Yah, maaf ni yee! Bukannya gak mau bantu, gue sekarang lagi gak mau di hukum jadi--

"Alah, bicit lo! Bilang aja gak mau bantu,"sela Naura malas. Bima hanya tertawa bodoh.

"Nih! Punya gue aja!" sebuah topi terulur ke arah Syakila.

Semua orang di sana kaget melihat siapa yang menawarkan topinya, dia adalah Rafael. Syakila sangat mengenal suara tersebut dia diam, enggan untuk melihat ataupun menerima.

"Ada angin apa lo ngasih ini? Gak usah sok peduli lo!" sahut Naura cetus.

"Syakila! Ambil, pakai! Lo mau ikut upacara kan,"suruh Rafael tanpa mendengar protesan Naura.

"Gue gak butuh!"cetus Syakila akhirnya.

"Syakila gue-

"Rafael! Aduh gimana ini? Aku lupa bawak topi," teriak Safina dari arah belakang mereka, di berjalan bertatih tatih.

Rafael membelakkan matanya, dia berlari menghampiri Safina yang sedang berjalan tergesa-gesa yang hampir terjatuh karena kakinya yang sedang sakit.

"Safina, lo kenapa lari lari sih, kaki lo lagi sakit!" kata Rafael lembut. Dia memegang tangan Safina.

Safina membalas tersenyum. "Rafael aku lupa bawa topi, gimana ini? Aku takut," rengek manja Safina.

"Nih," Rafael tanpa ragu memasangkan topinya topi di kepala Safina, dia tidak ingat bahwa Syakila juga sedang membutuhkannya.

SYAKILA Where stories live. Discover now