part 44

1.6K 115 86
                                    

   Haii aku kembali!! 💃💃💃
Masih ada yang nungguin?
Ayoo serbu dengan komen kalian!!
Jangan lupa tekan bintang samping oke ⭐

Harap koreksi kalau typo! 🤗

Happy Reading...

"Rafael, aku haus!" Safina merengek. Rafael dengan segap mengambil minum lalu memberikan ke Safina.

"Udah, makasih Rafael." ujar Safina sambil tersenyum sumringah. Rafael mengangguk.

"Rafael, kamu--

" Woy!... Berduaan aja," teriak Bima dari arah pintu memasuki kamar rawat Safina disusul Dicky dan Bagus.

"Gimana keadaan lo Fin?" tanya Dicky dengan raut datar.

"Gue udah mendingan kok!" Dicky tersenyum tipis melihat Safina yang tersenyum ke arah nya.  Mereka dulu bertiga emang sahabatan.

"Raf, tadi pacar lo nyariin tuh," ujar Bima. Rafael langsung teringat akan janjinya yang akan pulang bersama Syakila. Astaghfirullah kenapa dia bisa lupa?

"Dia dimana sekarang?" tanya Rafael panik. Dia langsung berdiri mengambil kunci motornya, tapi langkahnya langsung terhenti saat Dicky berkata.

"Dia udah pulang, capek nungguin lo," sahut Dicky datar.

"Gue titip Safina."

"Lo mau kemana?" tanya Bima.

"Gue nyusul Syakila du-

" Rafael kepala aku pusing," rengek Safina tiba-tiba. Rafael langsung berbalik kearah Safina, seakan lupa tujuannya tadi.

Dicky juga bergegas ke arah Safina dengan raut khawatir. "Dimana yang sakit Fin?" tanya Dicky khawatir.

Safina tidak menggubris, dia memegang tangan Rafael. " Jangan pergi!" pinta Safina. Rafael mengangguk dan duduk di samping Safina dengan tangganya mengelus kepala Safina lembut.

Dicky menatap interaksi keduanya dengan tatapan sulit diartikan, dia menarik tangannya yang tadi di bahu Safina. "Gue pulang dulu!" Dicky langsung bergegas pergi dari sana.

Semua orang menatap Dicky bingung, "kenapa tuh?" tanya Bima heran.

"Lah, mana gue tahu dugong!" sahut Bagus.

"Heh, gue cabut juga yak Raf," pamit Bagus. Rafael mengangguk. Bagus pun keluar diikuti Bima.

"Masih pusing?" tanya Rafael lembut.

"Masih, Raf jangan tinggalin aku yak," Safina mendongak ke atas melihat wajah Rafael. Rafael tersenyum dan mengangguk.

Sekarang dia harus menjaga sahabat kecilnya dulu, nanti dia akan kerumah Syakila dan meminta maaf.

Dih lo pikir gampang?

****

Angin berhembus kencang, menerpa surai rambut seorang gadis yang sedang duduk di taman kota, dengan sweater putih di tambah rok pendek selutut, dengan bandana pita di kepalanya.

"Aunty!" seru anak kecil yang berlari ke arahnya, Syakila langsung menoleh dan tersenyum saat melihat Farrel dan Andre berjalan kearahnya. Mereka bertiga sedang jalan jalan, tadi Andre lah yang mengajak Farrel dan Syakila, padahal Syakila sedang tidak mood. Tapi  mendengar rengekan Farrel jadilah dia ikut.

"Udah selesai?" tanya Syakila seraya menghapus keringat di dahi Farrel akibat berlari tadi.

Farrel mengangguk lemas, "aunty pulang ayuk!" Farrel menarik tangan Syakila agar berdiri.

SYAKILA Where stories live. Discover now