part 1

5.4K 448 202
                                    


Langit cerah diselimuti awan awan, mentari pagi menyapa hangat semua orang yang berlalu lalang. Semua orang bergegas sampai ke tempat tujuan karena tidak tahan dengan kehangatan matahari yang sangat menyengat, panas.

Emang manusia diberi hujan bilang kedinginan, diberi terik malah bilang kepanasan. Memang serba salah.

Di jalan menuju sekolah. Syakila masih saja santai membawa mobilnya padahal Iya tau jam sudah menunjukkan pukul tujuh. Sesampainya di gerbang sekolah ia menghela napasnya kasar, karna pintu gerbang masih terbuka sedikit.

"Aish! Kan gue udah santai santai tu bawa mobil kok gerbang nya masih tebuka," ucap Kila kesal.

"Mana hari ini Ibu Endang lagi. Kan malas belajar sama tuh guru," Hufff!. Yah Ibu Endang guru fisika guru yg terkenal killer.

"Yaudah deh gue masuk aja," monolog Kila sambil membawa mobil nya ke parkiran.

Sampai di depan kelas 11 IPA 1 ternyata guru killer alias Ibu Endang sudah masuk.
Tanpa babibu Syakila langsung saja nyelonong masuk.

"Permisi bu," ucap Kila berjalan ke tempat duduknya, tanpa menatap ke arah guru tersebut.

"SYAKILA!!!" teriak Ibu Endang.

"Iya bu?" Syakila berbalik menatap Ibu Endang polos.

"Udah telat, main nyelonong aja gitu. Nggak sopan banget ya kamu," marah Ibu Endang

"Elah bu, kan tadi gue udah ucap permisi," santai Kila.

"SYAKILA, SAYA ITU GURU KAMU YA, YANG SOPAN NGOMONG NYA!" teriak Ibu Endang dengan muka merah menahan marah.

"Eh maaf Bu tadi saya keceplosan," kekeh Kila. Sedangkan siswa siswi yang lain sudah menahan tawa, agar tidak meledak.

"Sekarang kamu keluar dari kelas saya jangan masuk sampe jam pelajaran saya selesai."

"Dari tadi kek Bu,"ucap Kila santai sambil keluar kelas.

Jangan ditanya lagi bagaimana reaksi ibu Endang. Pokoknya udah kayak banteng gamuk.

Sedangkan siswa-siswi terperangah dengan jawaban Syakila tadi, dan menatap Syakila sampe keluar kelas.

"Kalian kalo mau, keluar aja. Pasti kalian juga pengen keluar kan?" tanya Kila.

Siswa-siswi menatap takut kepada Bu Endang yang di depan pintu yang telah mengusir Kila.

Syakila berjalan menuju kantin dengan senyum smirk, dia langsung duduk di paling pojok tempat yang tak pernah siswa-siswi lain duduk kecuali geng anak most wanted di sekolah ini. Syakila memakan makanan nya dengan lahap kayak orang kelaperan satu minggu.
Ya pasti lah laper orang tadi pagi belom makan.

Selsaai makan, rupanya bel yang dinanti nantikan Syakila dan siswa-siswi berbunyi, yaitu bel istirahat. Murid berbondong-bondong  ke kantin. Sesampai di kantin banyak siswa-siswi yang menatap Kila kaget seolah mengatakan "kok dia berani ya duduk di situ." Kila yang mendapat tatapan seperti itu hanya santai. Toh dia gak ngelakuin apa apa. Kila yang sedang menunggu ke tiga temannya, pun sampai.

"Hai Kila lama ya," sapa tiga gadis dari arah belakang Syakila, dan Syakila pun sudah tau suara siapa itu, yaitu sahabat nya. Naura, Zoya, Risa. Mereka bertiga adalah sahabat Kila sejak SMP.

SYAKILA Where stories live. Discover now