part 11

1.6K 203 23
                                    

Sebelum baca vote dulu ya gusy 😋😄

Happy Reading.....

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

"Nangis aja nggak papa kok," ujar Rafael. Ya seseorang tadi adalah Rafael, tadi selepas mengantar teman nya Rafael langsung saja pergi ketempat favoritnya dan teman masa kecilnya, kebetulan dia melihat Syakila yang tengah menangis dan berteriak. Langsung saja dia menghampiri nya.

" Udah tenang?" tanya Rafael yang melihat Kila sudah berhenti menangis. Kila hanya mengangguk.

"Pulang?" tanya Rafael lagi.

"Hemm" Syakila hanya bergumam saja.

"Yaudah ayo gue antar!" ajak Rafael.

Kila menggeleng, "gue bawa motor" menunjukkan motor nya.

"Titip sama penjaga sini aja, nanti teman gue yang ambil," ujar Rafael sambil menarik Syakila menuju mobilnya. Dan setelah masuk ke dalam mobil,  Rafael melajukan mobil nya dan tidak lupa pula berhenti di depan penjaga tersebut menitipkan kunci motornya Syakila.

Dan keheningan pun menyelimuti mereka, Kila mau nanya kenapa Rafael bisa di danau tapi malu karena tadi dia menangis.

"Kila?"

"Raf?"

Panggil mereka barengan, dan tatapan mereka bertemu.

"Lo duluan aja," ujar Kila.

Rafael pun mengangguk, "Lo tadi ngapain disitu?" tanya Rafael.

"Itu tempat favorit gue dan dia," jawab Kila sambil menatap kosong ke depan.

"Dia?" Beo Rafael " Siapa?" tanyanya.

"Dia yang di masa lalu gue," jawab Kila tanpa melihat Rafael.

Rafael hanya ber o ria dan menatap Syakila penuh arti. Di dalam kepalanya masih banyak pertanyaan, tapi dia urunkan melihat raut wajah Syakila yang murung di waktu menjelaskan si 'Dia'.

"Lo sendiri ngapain?" tanya Kila menatap Rafael.

"Sama kayak lo, itu tempat favorit gue juga," sahut Rafael.

"Kok bisa sama?" tanya Kila heran.

" Mungkin jodoh," sahut Rafael tertawa kecil mencoba mencairkan suasana.

Kila hanya menatap Rafael aneh sambil menaikkan alis nya. Rafael yang ditatap pun merubah raut wajah nya.

"Oya tadi gue dengar dia pergi udah tiga tahun emang kemana?" tanya Rafael kepo, tidak dapat menahan lagi rasa penasaran nya. Syakila langsung menatap curiga.

"Iya tadi gue gak sengaja dengar," sahut Rafael. "Jadi kenapa?"

"Kok lo jadi kepo sih" tanya Kila menatap Rafael.

"Nggak di jawab sih nggak papa juga" sahut Rafael ketus.

Tidak disangka mereka sudah sampai di rumah Kila. Kila yang tersadar pun menatap bingung kearah Rafael.

"Eh kok lo tau rumah gue?" tanya Kila heran, apa Rafael menguntit nya, atau dia

"Buang pikiran lo yang enggak nggak ya, gue gak nguntit lo atau pun ikuti lo," jawab Rafael seakan tau ke arah mana pikiran Kila.

"Terus lo kok tau?" tanya kila menaikkan alis nya.

"Gue sering diajak sama abang lo kesini," ujar Rafael.

Syakila mengernyit bingung, "kapan?" tanya nya.

"Ouh, itu udah lama pokoknya," sahut Rafael.

"Yaudah gue turunl," Syakila turun dan langsung berjalan masuk ke rumahnya.

Rafael melongo melihat cewek tersebut, tidak ada kah rasa terima kasih. Rafael pun menunggu kila mengucapkan nya, namun nihil, Rafael yang mendecak kesal.

"Terima kasih!" teriak Rafael kesal di dalam mobil dan melajukan mobilnya. Syakila yang mendengar teriakan tersebut hanya tersenyum kecil membayangkan raut wajah kesalnya Rafael.

Dia emang sengaja tidak mengucapkan nya, entah kenapa raut wajah kesal nya Rafael bisa menghibur dirinya.

"Ngapain dek senyum sendiri?" tanya Kevin secara berbisik di samping Kila.

Kila pun menoleh, dan

Pletakk

"Aww, lo kasar banget sih dek," desis Kevin sambil mengusap dahinya.

"Lo sih bikin kaget aja, dan sejak kapan lo di samping gue?" tanya Kila ketus.

"Sejak lo senyum sendiri," ucap nya berbohong, padahal dari Kila turun dari mobil Rafael dia sudah ada tapi dia bersembunyi di balik pohon.

"Gue nggak senyum!" ketus Kila, sambil membuang wajah nya,  menyembunyikan rona di pipinya.

" Eleh, nggak usah boong lo! Gue liat kali. Dan tadi lo di antar siapa?" goda Kevin sambil menaikkan turun kan alis nya.

"Apaan sih lo kepo banget?" celetuk Kila.

"Bilang aja kali, tadi pasti pacar lo kan?" tanya Kevin lagi.

"Au ah!" ketus Syakila sambil berlari masuk ke dalam rumah, jangan tanya bagaimana raut wajah nya,  pasti sudah seperti kepeting rebus.

Sedangkan Kevin hanya tersenyum kecil melihat kelakuan adiknya tersebut.

"Semoga lo bisa maafin dia, dan dia yang sekarang bukan dia yang dulu lagi," gumam Kevin sambil berlalu juga.

TBC

Haii pendek ya,  Maaf.😌

Tapi mudah mudahan part selanjutnya panjang ya..

Makanya komen dong vote juga...

Follow ig ku @aiza_4587

SYAKILA Where stories live. Discover now