part 50

2.7K 140 114
                                    

Assalamu'alaikum manteman! 💃❤
Jangan lupa klik bintang di samping ya⭐!
Berharga banget loh buat author!

Happy Reading....

Jika memang akhirnya harus seperti ini, tidak papa! Aku ikhlas kok menerimanya. Karena pada akhirnya juga aku akan tetap pergi meninggalkan dirimu.
(Syakila Putri)

Sudah seminggu Syakila di rawat di rumah sakit, akhirnya dia di bolehin pulang dengan syarat harus rutin cek up. Sekarang Syakila sudah bisa sekolah kembali, dia sangat rindu dengan sekolahnya. Dan dia juga rindu Rafael, kekasihnya.

Seminggu Syakila di rumah sakit, tidak sekalipun Rafael menjenguknya padahal Syakila sudah memberitahu bahwa dia di rawat, tapi Syakila tidak memberi tahu tentang penyakitnya, dia hanya bilang bahwa dia hanya kelelahan saja. Dia tidak sanggup mengatakannya sekarang, dia terlalu takut akan kehilangan. Tapi tenang, dia tetap akan mengatakannya, namun bukan sekarang.

Syakila merasa kecewa, apa Rafael tidak peduli kepadanya? Apa segitu pentingnya Safina? Dia bisa maklum kalau Safina sahabatnya tapi tidak harus semua waktu hanya untuk Safina, bukan? Syakila juga perlu waktu dan perhatian Rafael, dia pacarnya!

Syakila menarik nafas dalam, rasanya sesak sekali. Dia berusaha mengatur nafasnya. "Syakila stop memikirkan hal yang membuat kamu sesak!" ucap dirinya menyemangati.

Dia masuk ke dalam kelasnya, dia langsung duduk. "La, lo beneran udah sehat?" tanya Zoya yang melihat Syakila ngos-ngosan di sampingnya.

"Udah! Gue nggak papa!" sahut Syakila seraya tersenyum. Mereka pun berhenti bicara saat melihat guru memasuki kelas.
Pembelajaran mengajar pun dimulai.

*****

"La, lo mau ke kantin? Atau nitip?" tanya Naura.

"Gue ikut deh, udah lama gue nggak makan Kang somay," sahut Syakila ambigu.

"Somay Kang indro maksud gue, travelling aja lo pada!" koreksi Syakila saat melihat tatapan ketiga sahabatnya.

"Lu sih ngomongnya ambigu!" gerutu Naura.

"Iya iya maap, yaudah ayukk!" Mereka pun berjalan menuju kantin.

Sesampainya di kantin, mereka langsung memilih meja yang kosong. "Gue pesan dulu, sama kan semuanya?" tanya Risa. Mereka mengangguk.

Setelah lama mengantri, kini mereka mendapatkan apa yang di nantikan, somay. Mereka makan dengan sesekali bergosip, gosip yang dibawa oleh Naura Ratu gosip.

"La, lo lihat deh ke pintu kantin!" suruh Naura. Syakila menaikkan alisnya bingung, namun dia tetap melakukannya.

Seketika hati Syakila terasa nyeri, di sana Rafael sedang mamasuki kantin dengan memapah Safina. "Emang tuh pelakor belum sembuh juga ya? Gue heran deh pasti dia hanya pura-pura tuh!" celetuk Naura tiba-tiba.

Syakila mengangkat bahunya acuh, dia tidak peduli akan hal itu. Memang Rafael pernah mengatakan bahwa Safina jatuh dari tangga, jadinya kaki Safina patah. Tapi kalau dikira mungkin sekarang Safina sudah membaik, tapi kenapa tidak juga?

Syakila berdecak, apa mungkin Rafael tidak pernah menjenguknya karena Safina? Iya pasti, dia pasti merengek manja dengan Rafael. Dasar pelakor!

Syakila kaget saat tangannya di senggol seseorang, dia melihat ternyata Naura. Syakila menaikkan alisnya seolah bertanya apa? Naura merespon dengan mengerling ke samping.

Syakila menoleh ke samping, ternyata Rafael dan Safina, buat apa mereka ke sini.

"La, kamu udah sembuh?" tanya Rafael lembut. Cih! Ternyata hanya ingin menanyakan ini.

SYAKILA Where stories live. Discover now