part 20

1.6K 161 29
                                    

Tinggalkan jejak oke..
Vote and komen

Happy Reading....

"KILA BURUAN, YANG LAIN UDAH PADA NGUMPUL!" teriak Naura memanggil kila yang lagi turun dari motornya.

"Iya," Kila menjawab malas, emang tuh orang paling heboh.

"Ra lo kalo teriak liat sekeliling, ada orang nggak. Jangan teriak aja bikin gendang telinga gw pecah tau," celetuk zoya kesel sambil mengusap telinganya. Risa melihat Naura ingin mengaju protes juga.

"Apa lo?  Mau ngomel juga?" Sergah Naura saat melihat Risa menatapnya.

"Hehe tau aja," ucap Risa cengengesan.

"Udah ayo, ngapain berantem tadi lo yang paling heboh," ajak Syakila yang sudah di depan mereka.

"Kuyy lah!" Mereka pun melangkah menuju  tempat pengumpulan mereka.

Di sisi lain Rafael dan ketiga sahabatnya sudah berada di tempat yang ditentukan sebelum beranjak menaiki bus. Mereka sedang menunggu guru yang akan memberikan tugas dan kelompok.

"Bima mana?" tanya Dicky.

"Ngak tau, mungkin lagi tebar pesona" Jawab Bagus asal, soalnya dia lagi asik main hp.

"HAREUDANG HAREUDANG PANAS PANAS!" Bima bernyanyi kencang sambil melangkah menuju ketempat sahabatnya.
Tidak peduli akan tatapan aneh yang diperlihatkan dari orang sekelilingnya.

"Malu maluin aja lo Bim," ucap Bagus menoyor kepala Bima.

"Lo kenapa sih hobi banget noyor kepala gue" gerutu Bima kesal Sambil merapikan rambutnya kembali.

"Lo yang apaan nyanyi kayak orang kaga jelas, suaranya cempreng lagi,"Dicky mendengus.

" Wah, Kyky lo ngatain gue?" ujar Bima menggelengkan kepalanya tidak percaya.

"Gausah lebay!" damprat Rafael ketus.

"Wah wah!" Bima memasang wajah terkejut melihat Rafael "jadi lo semua nistain gue?" tanya Bima.

"Nggak nyangka gue punya temen jahat kayak lu semua," Bima memegang dadanya.

"Yaudah keluar terus dari geng kita," ujar Bagus bergurau.

"Oke fine fine!" ujar Bima pasrah.

"Ngambek?" Bagus menatap Bima "gue becanda Bim,"

"Lo pikir gue cewek yang suka ngambekan?" ujar Bima jengah.

" Eh tuh bukannya Syakila sama curut nya" ujar Dicky menunjukkan kearah syakila.

"Lo bilang bebeb Naura gue curut, hah?" tanya Bima memasang raut wajah marah.

"Yey kok lu yang marah, orang gue ngak ngatain Naura lo," jawab Dicky enteng.

"Geng, kan Naura juga termasuk," balas Bima.

"Udah, cewek gue yang dikatain aja kaga marah, lo yang bukan siapa-siapa kok marah?" tanya Bagus menaikkan alisnya.

"Calon, bukan gue aja kali yang marah tuh juga," ucap Bima menunjuk Rafael dengan dagunya. Sontak semua melihat ke arah Rafael.

Rafael yang diliat seperti itu menaikkan alisnya seolah bertanya "apa"

"Lu juga marah kan?" tanya Bima menggoda.

"Apaan, gue marah?  Sama siapa?" sahut Rafael pura-pura bego.

" Dah lah maless, kaga nyambung lo" ujar Bima kesal dan memilih diam.

"ANAK-ANAK CEPAT BERKUMPUL, SEBENTAR LAGI KITA AKAN MENAIKI BUS, BAPAK HARAP SEMUANYA SUDAH DATANG." teriak Pak Bisma dengan toa.

Semua murid pun menghampiri dan memasuki barisan sesuai dengan kelas masing-masing.

*****

"La gue dengar Dinda cabe juga ikut tuh," ujar Naura.

" Terus?" tanya Kila malas.

"Ya nggak ada gue cuma bilang aja," sahut Naura menatap Syakila sebal.

"Nah tuh liat," Naura menyikut Kila menunjukkan ke arah Dinda yang menempelin Rafael. Kila pun melihat apa yang Naura perlihatkan. Ada rasa marah, kesal melihat Dinda yang genit.

"Dasar cewek murah!" gerutu Kila kesal. Mendengar gerutuan Kila mereka tertawa terbahak-bahak kecuali Zoya, dia kira tidak ada yang lucu.

"Kenapa lo ketawa?" tanya Kila heran.

"Lo cemburu ya?" tanya Naura menggoda.

"Gak!" kilah Kila ketus.

"Yaelah, bilang aja kali," Naura menyikut Syakila.

"Apaan sih lo?" Kila melenggang pergi tidak memperdulikan teriakan temannya.

"Iehh gue kaga cemburu, tadi gue enek aja liat tuh cabe, iya gue kaga cemburu," ucap Syakila menyakinkan diri sambil berjalan menghentakkan kaki nya.

Ketiga sahabat nya yang mengikuti dari belakang menahan tawa melihat kila yang berjalan sambil menghentakkan kakinya. Zoya hanya menggelengkan kepala nya saja.

Sesampainya di depan bus Syakila langsung saja masuk dan duduk di bagian kedua paling belakang. Kila melihat keluar jendela, di sana ada Dinda yang lagi celingak celinguk mencari seseorang.
Bukannya tadi dia sama Rafael, kok ngak ada terus Rafael nya mana?

"Gue ada disini kok, ngak ada diluar," suara itu membangunkan kila dari lamuna luarnya.

"Hah? Lo ... Lo kok di sini?" Kila terkejut melihat di samping nya Rafael, orang yang tengah dipikirkannya.

"Ya karena lo dari tadi nyariin gue," sahut Rafael

"Apaan sihh, siapa juga yang nyariin lo?" cetus kila menatap Rafael malas.

"Terus lo liat keluar cari siapa?" tanya Rafael sambil menaikan alisnya.

"Gue liat pemandangan kok," elak Syakila membuang muka.

"Pemandangan nya di gue yak," Kila tidak menggubris.

"Cewek gue cuek banget sih!"

"Gue bukan cewek lo!"  bantah Syakila kesal.

"Lo cewek gue, titik!" tegas Rafael.

"Terserah!" Kila capek adu mulut sama Rafael yang sangat keras kepala.

"Jadi lo udah jadi pacar gue?" tanya Rafael memastikan. Kila hanya diam tidak menjawab.

"Diam lo berarti iya."

"Oke semuanya dengar, mulai sekarang jangan ada yang berani deketin Syakila, karena dia pacar gue!"

Semua orang yang berada di dalam bus terkejut dan takjub ada yang sakit hati karena cowo mereka idamkan sudah memiliki pasangan, tak terkecuali dengan Syakila yang terkejut dengan keberanian Rafael.

"Jadi awas aja kalo lo semua berani dekatin dia." ancam Rafael.

TBC

Uwu uwu dah 😘😂
Typo bertebaran

Vote and komen okee

SYAKILA Where stories live. Discover now