Ekstra part

1.8K 95 13
                                    

Assalamu'alaikum
Hai semuanya apa kabar?
Kembali lagi bersama ku author Tercwauntikk 😊👏

Gimana rindu gak sama cerita syakila?

Ditunggu bomm komentar dan votenya beipp❤

Happy Reading...

"Sayang, kamu di mana sih?!" teriakan tersebut membuat seseorang yang sedang berkutat dengan dapur mendengkus kesal.

"Iya Rafa! Apa lagi?" geraman mulai terdengar. Dia sama sekali tidak berniat beranjak dari dapur.

"Ya ampun sayang, kamu kok jahat banget sih, suami panggil kok gak di jawab?" gerutu Rafael. Seolah tuli dia tetap pada pekerjaannya, memasak.

Rafael yang gemas langsung memeluk Syakila dari belakang, lalu menumpukkan dagunya di bahu Syakila. Kaget dengan pergerakan tiba-tiba Rafael Syakila reflek memukul tangan Rafael dengan sendok.

Sempat mengaduh tapi Rafael tidak memperdulikannya, dia malah terkekeh dan semakin mempererat pelukannya.

"Rafael, lepas gak? Aku lagi masak loh," Syakila berdecak sebal. Deru napas Rafael sangat menganggu dirinya.

"Masak terus, aku diam kok nggak akan ganggu," ujar Rafael, sama sekali tidak melepaskan pelukannya.

Memilih diam, Syakila melanjutkan kembali acara memasaknya walaupun sesekali harus menahan emosi saat Rafael menganggunya, seperti mencium tengkuknya.

"Rafael geli! Bisa diam nggak sih?" Syakila melepaskan tangan Rafael di perutnya. "Awas, aku mau hidangkan makanan dulu."

Rafael terkikik geli, dia menurut dan berjalan ke arah meja makan. Dia duduk diam seraya menompang dagunya melihat Syakila.

Bahagia, itu yang mendiskripsikan perasaannya sekarang, akhirnya setelah melalui banyak rintangan mereka hidup bahagia sekarang. Rafael sangat senang akhirnya Syakila menjadi miliknya, seutuhnya.

"Nih makan, nanti telat masuk kerja loh." ujar Syakila membuyarkan lamunan Rafael.

"Aku bosnya sayang, kalau kamu lupa." seru Rafael seraya mengedipkan matanya.

"Nah makanya bos harus mencontohkan yang terbaik buat karyawannya, masa bosnya telat, nanti karyawan juga ikutan telat.  Karena karyawan menteladani apa yang dila- mmmpf"

"Bawel deh, suapin dong!" rengeknya manja. Syakila mendengus kesal, dia menepis tangan Rafael di mulutnya lalu menatap tajam suaminya. Rafael hanya tersenyum menunggu Syakila menyuapinya.

Satu suapan mendarat ke dalam mulut Rafael. Dia mengulum senyum geli. "Sama suami nggak boleh mendumel, berdosa."

Syakila hanya memutar bola matanya, jengah dengan sikap manja Rafael. Memang setelah menikah Rafael jadi manja, lebih posesif.

"Sayang, ayolah jangan cemberut gitu dong! Nih suami mau ke kantor loh!" Rafael menatap Syakila.

"Yaudah sana!" jawab Syakila ketus.

"Nggak mau di anterin ke depan nih? Aku pulangnya lama loh, nanti malam." Rafael menaikkan alisnya lalu setelah itu mendengus kesal melihat tiada reaksi dari Syakila.

"Pusing sayang, capek aku ini melihat dirimu yang selalu marah marah," Frustasi, Rafael hilang segala caranya untuk meluruhkan kemarahan Syakila, setelah selesai makan tadi Syakila mendiamkan dirinya. Entah salah apa yang telah dia perbuat. Rafael sendiri tidak tau.

"Capek? Yaudah jangan kerja." Lihat! Sesimpel itu jawaban dari istrinya.

"Sayang, udah dong marahan nya, ya, ya. Ya sayangnya aku udah ya." Terdengar geli di telinga emang, tapi entah kenapa Syakila malah tersenyum geli mendengarnya. Rafaelnya telah berubah.

SYAKILA Donde viven las historias. Descúbrelo ahora