part 41

3.1K 140 42
                                    

Haii... Alhamdulillah update
Masih nungguin kah?
Jangan pernah bosan yak dilapak aku! 🤗
Mohon koreksi kalau ada typo..

Happy Reading...

"Nih makan dulu katanya lo mau cepat sembuh," suruh Andre yang sedang menyuapi bubur ke dalam mulut syakila. Ya syakila masih di rumah sakit, baru dua minggu syakila pulang dari rumah sakit. sekarang dia harus kembali karena pas di rumah waktu itu syakila mimisan kembali.

Keluarganya takut Syakila kenapa padahal dokter mengatakan kalau Syakila hanya kecapean dan banyak pikiran, Syakila di minta dirawat di rumah sakit dulu sebelum benar-benar sembuh. Syakila pernah menolak, katanya dia bisa istirahat di rumah tapi kedua orang tuanya menolak keras keinginan Syakila.

Dan sekarang orang tuanya dan abangnya Kevin sedang pulang sebentar untuk istirahat. Dan tinggallah Syakila bersama Andre sepupunya yang senantiasa menjaganya selalu.

Bagi Syakila Andre lebih dari sepupu baginya, Syakila sudah menganggap Andre sebagai Abang keduanya seperti Kevin. Meskipun  sifat keduanya berbeda, tetapi keduanya memiliki kasih sayang yang amat besar kepadanya. Dan dia sangat bersyukur terhadap itu semua.

"Gue pengen sekolah Ndre!" gerutu syakila masih menutup mulutnya tidak mau makan.

"Nah makanya lu harus sembuh dulu bego," ucap kesal Andre.

"Gue nggak mau makan bubur!" tolak Syakila.

"Terus mau ap? Nanti gue beliin." jawab Andre sabar.

"Gue mau seblak," ujar Syakila sambil tersenyum.

"Iya tapi sekarang lo makan ini dulu, ntar kalau udah pulang baru kita beli, sekarang aaaakk..." suruh Andre yang membuat muka Syakila langsung masam.

"Syakila! Nanti kalau lu udah sembuh kita beli seblak yang banyak deh, dan es krim juga, oke ya?" rayu Andre lagi, dan perkataan nya tadi mampu membuat Syakila berubah ceria dan langsung memakan bubur yang di suapin Andre dengan lahap.

"Nah, anak pinter nurut!" Andre mengacak rambut Syakila yang membuat sang empu cemberut.

Di balik kaca, ada Rafael menatap lurus ke arah mereka. Dari tadi Rafael sudah berada di sana dia melihat semua interaksi keduanya. Tawa Syakila, kesal Syakila sekarang sudah bukan karena dirinya lagi.

Dadanya sesak melihat kedekatan mereka, Rafael mengenggam erat sebuah bukusan buah yang di tangannya sampai urat-urat tangannya menonjol. Rafael menarik nafas lalu masuk kedalam kamar Syakila.

Syakila yang sedang tertawa bersama Andre langsung terhenti kala melihat Rafael masuk ke dalam kamar rawatnya.

"Rafael?" beo Syakila pelan, dia menatap Rafael bingung. Kenapa Rafael bisa disini?

"Haii," sapa Rafael tersenyum canggung sambil melambaikan sebelah tangannya.

Andre yang melihat Rafael masuk, rautnya yang tadi bahagia sekarang menatap Rafael dingin.

Rafael tidak peduli dengan tatapan cowok yang di samping Syakila itu. Dia tetap melangkah menuju ranjang Syakila. Dan langsung menaruh buah di nakas di samping Syakila.

Syakila hanya menatap Rafael datar ditambah bingung, buat apa dia disini? Walaupun dalam hati Syakila senang. Akhirnya orang yang diharapkan telah datang, walaupun terlambat. Tidak apa terlambat bukan? Dari pada tidak sama sekali.

"Bagaimana kabar kamu?" tanya Rafael sambil menatap Syakila. Syakila heran mendengar gaya bahasa Rafael yang berubah. Mendengar panggilan aku kamu mengingatkan dia akan waktu dulu.

"Kayak yang lo lihat!" jawab Syakila ketus. Rafael yang mendapat nada ketusan Syakila langsung terdiam, dia mengerti dan dia berhak mendapat sikap Syakila begini terhadapnya.

SYAKILA Where stories live. Discover now