part 17

1.4K 163 14
                                    

Sebelum baca vote dulu oke.....

Happy Reading.....

"Raf lo suka sama Syakila?" tanya Dicky penasaran.

"Gak!" sahut Rafael ketus.
Ya sekarang mereka berempat sedang berada di cafe, tadinya sepulang sekolah Rafael berencana mau ke rumah Kevin tapi nggak jadi.

"Terus kenapa lo manis banget ke dia?" tanya Dicky lagi

"Menurut lo aja kali, gue mah biasa aja, kan dari pada gw udah bilang gue benci liat tuh orang!" ujar Rafael menatap Dicky.

"Iya, tapi jangan kelewat benci juga kali nanti lo cinta," seru Bima sambil tertawa.

"Apaan, gue suka sama tuh cewek galak? Gak bakal!" 

"Dan gue cuma buat perhitungan sama tuh cewek, biar kaga songong," lanjut Rafael lagi.

"Dengan lo berbuat manis ke dia?" tanya Dicky.

"Tuh cewek Raf punya hati juga kali, kalo terbawa perasaan, tanggung jawab lu," Nimbrung Bagus.

"Alah! Gue cabut dulu," putus Rafael sambil mengambil kunci mobil nya, dan berjalan keluar cafe.

Di dalam mobil Rafael terus saja kepikiran omongan temannya tadi. Kenapa waktu mereka membicarakan Syakila jantung dirinya deg degan. Apa jangan jangan?
Rafael membanting stir motor kekanan.

"Ahhh "teriak Rafael frustasi. Mengusur rambutnya dengan jari.

"Gue kaga bakalan suka sama tuh cewek!"

"Ingat Rafael lo udah ada dia, iya hanya dia!" ujar Rafael mengingatkan dirinya.

"Ingat Raf, rencana lo harus berhasil" lanjut Rafael sambil melajukan mobilnya cepat.

Di sisi lain Syakila sedang termenung memandang kosong ke halaman rumahnya. Pikiran nya menerawang tentang pernyataan Rafael waktu itu, haruskah Kila percaya? Atau jangan jangan hanya buat baper aja trus di campakkan?

"Au ah, ngapain juga mikirin tuh cowok ngak jelas, bikin pala gue puyeng aja." Syakila menggeleng kan kepalanya

Tin tinn tin...

Kila tersentak kaget dengan suara klakson mobil tersebut, menoleh kearah mobil melihat penghuni mobilnya.

Ternyata orang yang tengah Kila pikirkan, dasar tidak tau diri liat saja orang tersebut sedang melambaikan tangannya.

"Apaan sih tu orang? Bikin kaget aja," Kila berdiri berjalan ke arah mobil tersebut.

"Ngapain lo kesini?" Kila menatap jengah ke arah Rafael.

"Nungguin gue ya? Maaf tadi agak macet," ujar Rafael dengan percaya diri.
"Yaudah ayo," ajak Rafael.

"Idih, siapa juga yang nungguin lo, dan ini mau kemana?"

"Lo kaga amnesia kan?" Rafael menyentuh kepala Syakila.

"Apaan sih lo?" Kila menepis tangan Rafael kasar.

"Yaudah, naik ayo!"

"Iya, bentaran gue belum siap siap," sela Kila.

"Udah gini aja, lo udah cantik kok," ucap Rafael tersenyum.

"Apaan sih?" sentak Syakila membuang muka.

"Yey pipinya kok merah?" tanya Rafael menggoda seraya menoel pipi Syakila.

"Udah ah, tunggu bentar!" Kila langsung berlari masuk ke dalam rumah.

"Aduh maluin aja deh," gerutu Syakila Sambil menyentuh pipinya yang merah seperti kepiting rebus.

SYAKILA Où les histoires vivent. Découvrez maintenant