Part 59. End!

6.7K 226 145
                                    

Aku kembali lagii dengan membawa ending yg kalian nantikan nih!!!

100k komentar untuk ekstra part! Jadi ayoo serbu dengan bejibun komentar

Jangan lupa vote dan comennya reader's ku;) Hargailah author penulisnya!

Eh aku mau tau, kalian dari daerah mana aja nih?

Happy Reading....

Salah satu sumber kebahgiaan yang terbesar adalah bangun pagi dan melihat wajahmu. Namun, apakah itu akan terwujud?

Suasana ijap kabulnya di buat sederhana, dengan beberapa para tamu dan kerabat lainnya. Tidak di buat terlalu megah, karena Syakila yang meminta itu. Dia ingin pernikahan sederhana tetapi indah tidak berlebihan.

Rafael sudah duduk di depan penghulu, mereka sedang menunggu pengantin wanitanya. Rafael meremas tangannya gugup. Dari semalam dia terus mengahafal kalimat akad nikahnya agar tidak salah waktu di ucapkan pada hari H.

"Boleh di panggil pengantinnya buk?" suruh pak penghulu kepada Diana.

"Ouh baik Pak, tunggu dulu saya panggilkan."

Saat hendak bangun, ternyata Syakila sudah berada di ujung tangga dengan ketiga sahabatnya. Dia kelihatan cantik dengan gaun putih pernikahannya, walaupun raut wajahnya masih tetap terlihat pucat. Dia masih tidak bisa berjalan, karena keadaannya yang masih sangat lemah, dokter menyarankan Syakila menggunakan kursi roda.

Dia tersenyum melihat ke arah Rafael. Ketiga sahabat Syakila mengantar Syakila ke tempat acaranya, Syakila turun dari kursi roda dengan hati hati, setelah itu dia langsung duduk di samping Rafael.

"Baiklah, apa bisa kita mulai acara akadnya?" tanya pak penghulu.

Rafael mengangguk. "Silahkan pak!"

"Saya nikah kan dan saya kawin kan saudara Rafael Alexandre bin Dion Alexandre dengan Syakila putri binti Arkan Pradipta dengan mas kawin 200gram di bayar tunai,"

"Saya Terima nikah dan kawinnya Syakila putri binti Arkan Pradipta dengan mas kawin tersebut di bayar tunai!"

"apakah saksi sah?"

"Sah!" Bersamaan dengan itu, air mata Syakila berurai, semua berseru senang, akad pernikahannya berjalan dengan lancar dan sekarang mereka sah sebagai suami istri. Syakila menangis haru.

"Selamat sayang! Putri Mama akhirnya menikah," ucap Diana, dia memeluk putrinya yang terduduk di atas kursi roda. Setelah itu dia beralih ke Rafael, dia juga mengucapkan selamat kepada menantunya.

"Papa?" Panggil Syakila, dia memeluk papanya erat. "Kamu yang bahagia sayang!" ucap papanya seraya membalas pelukan anaknya. Dan setelah itu di ikuti oleh Kevin, Shilla, ketiga sahabatnya.

"Aaaa, sahabat gue udah nikah duluan! Gue nya masih jomblo," seru Naura haru, dia memeluk Syakila.

"Gue juga nggak nyangka La, semoga lo bahagia, lo sekarang udah menikah, jadi lo harus berjuang demi hidup lo!" ujar Zoya memberikan semangat. Syakila hanya mengangguk sendu.

Risa juga begitu, dia mengucapkan selamat, setelah itu di ikuti oleh sahabat Rafael.

"Weh selamat bro, gue berdoa setelah menikah nanti lo bakalan nurut sama istri! Lo bakalan jadi suami takut istri!" seru Bima dengan tatapan mengerlingnya.

"Banyak bacot lo! Awas sana sekarang giliran gue!" Dicky menyalami keduanya.

"Raf, buatin gue ponakan ucu yak, biar nanti gue kadang bisa jadi mantu lo!" canda Dicky dengan terkekeh geli. Rafael hanya mendengus kesal. Temannya memang tidak ada yang waras.

SYAKILA Where stories live. Discover now