xxi. sexting

28K 1.1K 232
                                    

Zhe back again with another short chapter

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zhe back again with another short chapter. Don't forget to donate the ⭐️ and 💭 to boost the story so other dark romance readers could find my books and fast update (minimum 320 votes and lots of feedback comments)

Don't forget to follow my Instagram to get the first update on my works and interact with me:

Don't forget to follow my Instagram to get the first update on my works and interact with me:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

⭐️💭⭐️💭⭐️💭⭐️💭

Terlentang lemas di ranjang dengan badan lengket dan nafas berat membuat Gianna tidak memiliki tenaga untuk bergerak. Meraup nafas egois dengan sesekali meniup rambut yang menempel di wajah lembabnya sebab keringat mulai mengering. Tangan dan sendi kakinya terlalu kaku untuk digerakkan setelah mendapatkan dua orgasmenya apalagi setelah menempel dengan ranjang yang lembut. Tidak lama ia berbaring untuk bernafas stabil dan mengistirahatkan tubuh, ia mengecek ponselnya, memastikan kotak biru dalam video dan fotonya sudah terkirim ke Elias dan menunggu respon pria itu.

Tidak munafik jika Gianna mengatakan dirinya kotor dan menyesal setelah melakukan masturbasi sendiri dan mengirimkannya untuk kepuasan Elias. Menyentuh diri untuk kepuasan orang lain bukan atas kemauan dirinya. Ia menghela nafas lega setelah video berdurasi lima menit itu selesai, ia bahkan harus mengulang beberapa kali karena tidak bisa cum dengan tangannya sendiri atau karena ia lupa menekan record. Mengalihkan ke dua jarinya yang berkerut Gianna mengerutkan wajahnya antara geli dan heran atas respon tubuhnya. Dibawa kembali ke beberapa menit lalu saat ia memicu diri untuk bergairah, bagaimana tangannya meremas payudaranya, mengelus halus paha dan mulai menyentuh lipatan tubuhnya sendiri, apalagi saat menggunakan jari amatirnya untuk menggesekkan bagian tertentu dan akhirnya mencoba memasuki dirinya. Terasa asing sebab Gianna tidak pernah diberi kesempatan oleh Elias untuk memuaskan diri. Mengutip
kembali atestasi Elias bagaimana bagian privat itu adalah miliknya dan tidak boleh disentuh siapapun—termasuk Gianna yang notabene sang tuan rumah.

Jarinya mengkerut dan pucat sebab bekas cairan tersebut mulai mengering. Inisiatif Gianna meraih tisu dari nakas dan membersihkan bekas orgasme dari selangkangannya yang mulai menetes ke ranjang dan membasahi bagian bokongnya. Terasa sensitif sehingga badannya terkejang tanpa sengaja saat tisu menyentuh lipatan kewanitaannya.

Whore-ComplexWhere stories live. Discover now