Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Halo semuanya 😊
Sebelum baca aku mau bilang Whore Complex aku tinggalin dalam waktu yang tidak ditentukan, aku mau selesaian Delicate mumpung konsep cerita udah ada. Jadi untuk saat ini aku akan memprioritaskan Delicate dulu, yang belum baca Delicate monggo dibaca dulu bagi yang belum, gak jauh seru kok ada sadis-sadisnya dikit, kurang dark menurutku.
Untuk mengetahui spoiler dan kapan aku update bisa follow instagramku di @.ZheVloet.
Cerita ini kurang dark dan twisted, lain kali aku akan buat cerita yang lebih buat kalian menyerngit ngeri dan hati kalian tersentil sampai mikir "ini cowo kok jahat banget sih? punya hati atau gak" atau mikir "ini bukan cinta, it's pure abuse. gila nih author ga beres."
Well, that's the kind of a respond that I possibly receive because I'm that freaky and had a weird preference when it comes to story. It's just a mere imagination not based on true events.
Jangan lupa 🌟 dan 💭 nya yaa! Aku senang bacain pendapat kalian di setiap chapter
Selamat Membaca ❤️
🌟💭🌟💭🌟💭🌟💭
⚠️TRIGGER WARNING⚠️ Heavy descriptive forced sex. I do not condone/support any vile actions in this chapter. This is just a story, not a real-life action. If you easily triggered by this please leave immediately.
Biasanya setiap hari Sabtu Gianna akan menghabiskan waktu untuk mengerjakan semua tugas sekolah dan belajar untuk kelas minggu kedepannya, dengan kapasitas otak yang pas-pasan ia harus memikirkan persaingan ketat di kelasnya oleh karena itu ia menjadi murid yang ambisius karena faktor lingkungan dan keinginannya menjadi orang berkarir bagus yang mampu menghidupi ia dan ibunya.
Awal hari Sabtunya menenangkan sebelum sebuah pesan masuk teleponnya, nomor yang tidak dikenal, tapi Gianna sudah tau duluan siapa pengirimnya.
Entah mantra apa yang digunakan Elias sehingga menggaet Gianna untuk terlintas dipikirannya memberikan tubuhnya ke pria itu. Setelah pulang sekolah kemarin ia masih mengacuhkan perkataan dua hari Elias. Siang tadi setelah ia makan tiba-tiba nomor asing menghubunginya, hanya sebuah alamat apartemen di kawasan yang Gianna ketahui mewah, selain alamat ada juga lantai dan nomor kamar.
Siapa lagi kalau bukan kelakuan Elias. Dari awal Elias memang sudah yakin 100% ancamannya akan berhasil karena tidak Gianna tidak bisa menolaknya, gadis itu terlalu gengsi.
Alih-alih menjawab Gianna langsung menelepon nomor Elias, ia ingin langsung melampiaskan amarah dan menjelaskan ketidaksediannya hari ini
