iii. the assault

46.5K 2K 68
                                    

Haiiiiiiiii yang masih baca cerita Zhe, maaf lama (banget) update, Chapter terakhir aku tulis 29 Juli 2019 dan baru update 7 May 2020, iya tahu ampir setahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiiiiiiiii yang masih baca cerita Zhe, maaf lama (banget) update, Chapter terakhir aku tulis 29 Juli 2019 dan baru update 7 May 2020, iya tahu ampir setahun.

Jangan lupa Vote dan Comment untuk support cerita ini hehehe, chapter selanjutnya lagi dalam proses penulisan kalau yang vote dan komen banyak aku janji upload siang besok.

Selamat membaca teman-teman, aku mau mengingatkan ada adegan 18+ pada chapter ini, apalagi ini bulan Ramadhan ya dosa. Mau mengingatkan juga bahwa IT'S FICTION AND I DO NOT SUPPORT ANY ACTION IN THIS CHAPTER.

🌟💭🌟💭🌟💭🌟💭

Gianna tidak berkutik saat dikelilingi tiga pria yang saling berhubungan tersebut. Keringat dingin mengucur dari dahinya walaupun keadaan klub dingin dan pendeknya. Intimidasi yang dipancarkan Elias, ciumannya dengan Ernesto, dan Axel yang tidak henti menggodanya membuat Gianna ingin menghilang secepatnya tapi ia tidak bisa.

"A-apa?!" Teriak Gianna namun teredam kala ia merasakan tangan Axel mulai nakal menjamah pahanya yang tidak tertutupi kain, elusan Axel malah menarik baju Gianna sehingga pahanya semakin terbuka. Tangan itu terus bergerak hingga ke pinggang Gianna dan beberapa kali Axel menekannya dengan niat menggoda Gianna, namun ia tahan saat mulai tangan Axel mendekat ke payudaranya, "b-berhenti..." bisiknya.

"Oh, C'mon. I could pay you." Goda Axel sembari mengedipkan matanya.

Tanpa Gianna sadari, air matanya mulai merembes ke pipinya, walaupun ia bekerja seperti ini untuk dibayar ia tidak pernah merasa serendah ini. Gianna merasa terpaku di posisinya dan lemas. Tangannya masih menahan Axel walaupun pria itu hanya meletakkannya di pinggangnya tanpa ada inisiasi lebih lanjut.

"Berhenti, Axel." Tegas Elias. Detik selanjutnya Gianna sudah berdiri namun kakinya lemas, jika saja Elias tidak memegang tangan dan menahannya ia bisa saja jatuh. Jantungnya berdebas cepat saat Axel menyentuhnya dan kala dekat dengan Elias.

"Tidak asik, padahal Ernesto dengan gratis menawarkannya kepadaku." Ucap Axel terdengar merajuk tapi tidak, pria itu memprovokasi Elias karena itu tujuannya, memprovokasi Elias . Namun, Axel terlihat santai dan malah menikmati alkohol yang tersaji di meja.

Mata Elias masih menatap tajam Axel dan sesekali sinis terhadap Ernesto namun kakaknya itu hanya terkekeh kecil melihat kelakuan Elias yang sudah tidak asing olehnya. "Well I didn't exactly say only you, Axel. I said I will pay for her tonight, but I think she has different plan, Right Ally?" Ucap Ernesto mengangkat bahu acuh tak acuh.

"Fuck off." Hardik Elias.

Selanjutnya yang Gianna tahu ia sudah ditarik Elias melewati kerumunan orang berdansa liar. Beberapa kali badannya bertabrakan dengan orang dan kakinya yang mengenakan heels tinggi terpelecok atau terpijak oleh orang. Pria itu melingkarkan tangannya dengan erat hingga Gianna merasakan perih di sekitar pergelangan tangan sehingga menjalar ke tulangnya. Jika Elias menambah tekanannya Gianna yakin tangannya bisa remuk.

Whore-ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang